Antisipasi Gelombang Ketiga, Pakar: Kenaikan Kasus Tergantung 7 Hal Ini

Prof Tjandra menilai kenaikan kasus sebenarnya akan tergantung juga dari 7 hal berikut

oleh Fitri Syarifah diperbarui 24 Okt 2021, 06:00 WIB
Warga beraktivitas dengan tetap mengenakan masker di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (22/10/2021). Pemerintah mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan selalu mematuhi protokol kesehatan menyusul prediksi bakal terjadinya gelombang ketiga COVID-19. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Mendekati akhir tahun, sejumlah pakar berpendapat bahwa gelombang ketiga COVID-19 bisa saja terjadi. Mengingat puncak COVID-19 pada Juli lalu terjadi setelah libur lebaran atau Idul Fitri.

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/ Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama pun memiliki pandangan tersendiri terkait hal tersebut. Menurutnya, perkiraan gelombang ketiga COVID-19 ini dibuat berdasarkan pertimbangan tertentu.

"Satu, pengalaman selama ini, kalau ada peningkatan mobilitas karena libur panjang maka kasus akan naik. Kedua, sekarang pun relatif aktivitas masyarakat terus meningkat sementara tidak semua menjaga jarak dan atau memakai masker dengan benar. Dan ketiga, masih sekitar 68% penduduk kita belum mendapat perlindungan memadai akibat vaksin, belum dapat vaksin 2 kali. Bahkan, masih lebih 3/4 lansia belum dapat vaksin memadai," katanya, melalui pesan singkat pada Liputan6.com, Sabtu (23/10/2021).

 

2 dari 3 halaman

7 hal yang mendasari kenaikan kasus

Sementara itu, terkait berapa besar peningkatan kasus akhir tahun (kalau terjadi), wajar bila ada peneliti yang memprediksinya. Namun prof Tjandra menilai kenaikan kasus sebenarnya akan tergantung juga dari 7 hal berikut:

1. Seberapa patuh kita semua pada 3 atau 5 M

2. Seberapa ketat kebijakan PPKM oleh pemerintah sesuai derajat yang ada

3. Sebaik apa kita memantau data perkembangan kasus dari waktu ke waktu, dan kalau ada kenaikan maka seberapa ketat pembatasan sosial diberlakukan

4. Seberapa cepat vaksinasi ditingkatkan. India yg penduduknya 4 kali kita sudah menyuntik 8 juta orang sehari, maka target kita 2 juta sehari rasanya cukup tepat dan semoa dapat dicapai. India juga sudah memvaksin 1 milyar penduduknya.

5. Seberapa aktif tes dan telusur dilakukan. India kasusnya juga sudah landai, peringkat di Nikkei lebih baik dari kita, dan India sekarang ini 1,5 juta sehari, jadi kalau kita seperempatnya maka baiknya sekitar 400 ribu, dan telusur dilakukan pada 15 kontak dari kasus yang ada.

6. Bagaimana kita mengendalikan pintu masuk negara dalam antisipasi kemungkinan peningkatan kasus dari mereka yang datang dari luar negeri.

7. Ada tidaknya varian baru yang muncul, dan kalau ada apakah akan lebih menular atau tidak

"Jadi yang paling penting sekarang adalah berupaya maksimal agar kasus dapat tetap terjaga rendah," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Infografis 6 Strategi Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19

Infografis 6 Strategi Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19. (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya