Persatuan Perawat Prihatin Capaian Vaksinasi Covid-19 Lansia di Blora Masih Rendah

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengaku prihatin terkait pencapaian vaksinasi terhadap kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) yang dinilai masih rendah di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 22 Okt 2021, 10:00 WIB
Ketua Korwil PPNI Eks Karesidenan Pati, Edi Widayat ketika diwawancara Liputan6.com di ruangan kantornya. (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengaku prihatin terkait pencapaian vaksinasi terhadap kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) yang dinilai masih rendah di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

"Yang menjadi keprihatinan kita adalah lansia. Tercatat lansia baru 32,2 persen dosis 1," ungkap Ketua Korwil PPNI Eks Karesidenan Pati kepada Liputan6.com, Selasa (19/10/2021).

Ia menuturkan, untuk meningkatkan capaian vaksinasi terhadap kelompok masyarakat lansia, perlu adanya adanya strategi yang tepat, yakni, dengan jemput bola melalui pendekatan ke desa-desa.

Menurutnya, kelompok masyarakat lansia mengalami kesulitan menjangkau tempat vaksinasi Covid-19 yang dilihat terlalu jauh dari tempat tinggal mereka.

"Lansia kan untuk menjangkau ke tempat vaksin yang jauh pastinya kan malas. sehingga harapan kami mendekatkan ke desa," tutur Edi, sapaan Edi Widayat.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Jemput Bola

Mewakili para perawat di Jepara, Kudus, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan, dia menilai strategi jemput bola dipandang tepat diterapkan di sejumlah daerah. Karena dengan strategi tersebut memudahkan kelompok masyarakat lansia mendapatkan akses untuk vaksinasi.

"Khusus di Blora, kita mulai pendekatan vaksinasi ke desa-desa. Kabupaten yang lain juga sama," ujar Edi, ketua perawat asal Todanan, Blora.

Lebih lanjut, Edi yang juga Kepala Dinas Kesehatan Blora ini membeberkan bahwa kondisi di Blora saat ini, capaian vaksinasi masih rendah karena banyak penyebab utamanya, mulai dari keterbatasan stok dosis vaksin dari pusat, jarak tempat tinggal masyarakat yang divaksin, kesadaran masyarakat, dan lain-lain.

"Totalnya baru 39,1 persen pada dosis satu. Akhir-akhir ini sudah mulai tidak ada kendala. Awal-awal vaksin memang sering kurang, tetapi sekarang vaksinnya sudah agak mending lah. Walaupun belum tercukupi total," Edi menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya