Stres Akibat Pandemi COVID-19 Memicu Pertumbuhan Uban Lebih Dini

Stres berlebih yang muncul akibat pandemi COVID-19 memicu munculnya uban

oleh Diviya Agatha diperbarui 29 Agu 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi uban (Sumber foto: carakupunya.com)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak kegiatan yang terhambat sejak pandemi COVID-19 berlangsung. Beberapa orang pun mengalami kepusingan atau stres berlebih, yang ternyata dapat memicu munculnya uban lebih dini dari biasanya.

"Sejak pandemi berlangsung, banyak orang mengalami stres yang akhirnya berdampak pada penampilan seseorang termasuk pada bagian rambut dengan tumbuhnya uban," ujar dermatologis bersertifikat di New York, Dr Marisa Garshick dikutip Health pada Selasa, 24 Agustus 2021.

Marisa, menjelaskan, meskipun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut, stres memang jadi salah satu penyebab munculnya uban. Terdapat kerusakan pada sel-sel penghasil pigmen, yang menyebabkan melanin semakin sedikit diproduksi.

Akan tetapi stres akibat pandemi bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan munculnya uban. Namun, ketika uban itu muncul, sulit untuk mengembalikannya ke warna semula. Kecuali Anda berencana untuk mewarnai rambut.

 

2 dari 3 halaman

Proses dibalik munculnya uban

Uban memang biasanya akan muncul seiring bertambahnya usia. Tetapi terdapat beberapa faktor lain yang membuat uban muncul lebih cepat, salah satunya stres. Karena rambut itu sendiri memang memiliki siklus pertumbuhan.

"Rambut itu mengalami siklus pertumbuhan. Melanosit atau sel penghasil pigmen yang memberi warna pada rambut biasanya akan lebih sedikit dihasilkan sejak usia 35 tahun," ujar dokter kulit di Entière Dermatology, Robert Finney.

Apakah bisa dihindari?

Para ahli mengungkapkan bahwa rambut yang sudah mengalami perubahan warna alami secara singkat tidak dapat kembali seperti semula. Tetapi, mengonsumsi sayuran dan menghindari stres dapat berpotensi membantu.

"Anda dapat meminum vitamin atau suplemen untuk memperlambat tumbuhnya uban. Tapi sebenarnya, tidak ada jaminan bahwa itu akan benar-benar menghambat," ujar dermatologis di New York, Dr. Blair Murphy-Rose.

Rose menambahkan, cara terbaik untuk mengurangi stres juga bisa dilakukan dengan memiliki kualitas tidur yang baik dan mengonsumsi makanan yang sehat, seperti buah dan sayuran.

3 dari 3 halaman

Infografis

Banner Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya