Pandemi Belum Berakhir, Pemerintah Harus Waspada Kenaikan Angka Pengangguran

Jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,75 juta orang pada Februari 2021. Kemungkinan angka ini akan terus naik jika pandemi tak segera berakhir.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Agu 2021, 15:15 WIB
Gedung bertingkat mendominasi kawasan ibu kota Jakarta pada Selasa (30/7/2019). Jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,75 juta orang pada Februari 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah harus serius menangani pandemi Covid-19 baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi. Menyebarnya virus Covid-19 varian Delta ini dikhawatirkan akan membuat angka pengangguran kembali membengkak. 

Kepala Center of Industry, Trade, and Investment Institute for Development on Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho mengatakan, dampak dari penyebaran varian delta sudah mulai terlihat dari sisi industri yang kewalahan karena harus mentaati aturan pembatasan atau PPKM. 

"Kalau tidak ditanggulangi baik akan membawa peningkatan dari angka pengangguran," kata dia dalam diskusi Indef Waspada Gelombang 2 Pemulihan Ekonomi, Jumat (6/7/2021).

Menengok data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,75 juta orang pada Februari 2021. Angka ini naik dibandingkan dengan Februari 2020 yang sebanyak 6,93 juta orang. Artinya, dalam 1 tahun terdapat penambahan 1,82 juta pengangguran

Andry Satrio Nugroho melanjutkan, pertumbuhan ekonomi tinggi tetapi pandemi tidak kunjung terkendali saat ini bukan kombinasi yang pas. Alasannya, percuma pertumbuhan ekonomi positif, namun pengendalian pandemi tidak maksimal

"Menurut saya bukan kombinasi pas dan baik. Karena perlu kita lihat adalah bagaimana menangani pandemi saat ini. Dan (pengangguran) bisa jadi lebih tinggi dari PSBB sebelumnya," tandasnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Lebih Baik Dibanding Negara Lain

Pemandangan deretan gedung dan permukiman di Jakarta, Rabu (1/10/2020). Meski membaik, namun pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 masih tetap minus. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2021 lebih tinggi dibandingkan beberapa negara tetangga.

"Pertumbuhan lebih tinggi dari negara tetangga. India di kuartal II 1,6 persen, Vietnam 6,6 persen, Korsel 5,69 persen, dan Jepang minus 1,6 persen," kata Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Rilis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II-2021, Kamis (5/8/2021).

Airlangga menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II tahun ini juga merupakan yang tertinggi sejak empat kuartal terakhir. Sebelumnya, ekonomi Indonesia selalu mencatat kontraksi berturut-turut sejak kuartal II 2020.

"Perekonomian Indonesia tumbuh 7,07 persen year on year (yoy) tersebut merupakan angka pertumbuhan kuartalan tertinggi sejak beberapa waktu lalu ataupun sejak subprime mortgage yang lalu," ungkapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya