Setelah India, Lonjakan Kasus COVID-19 Mulai Melanda Nepal

Selain di India, lonjakan kasus COVID-19 juga terjadi pada negara tetangganya, Nepal.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 15 Mei 2021, 17:38 WIB
Seorang pria Nepal berjalan di antara dua tumpukan kayu saat mengkremasi jenazah korban COVID-19 di dekat kuil Pashupatinath di Kathmandu, Rabu (5/5/2021). Nepal kewalahan oleh lonjakan Covid-19 ketika wabah India menyebar ke seluruh Asia Selatan. (AP Photo/Niranjan Shrestha)

Liputan6.com, Jakarta - Selain di India, lonjakan kasus COVID-19 juga terjadi pada negara tetangganya, Nepal. Meningkatnya kasus positif COVID-19 di negara terebut membuat otoritas setempat mengambil kebijakan agresif.

Tentara Nepal dengan pakaian pelindung pribadi membongkar mayat korban COVID-19 untuk dikremasi di dekat kuil Pashupatinath di Kathmandu, Nepal (3/5/2021). Lonjakan infeksi di Nepal telah mendorong pemerintah memberlakukan lockdown baru di kota besar dan kecil. (AP Photo/Niranjan Shrestha)

Pemerintah Nepal menghentikan semua penerbangan domestik maupun internasional di di negara itu. Penghentian penerbangan domestik diberlakukan mulai Minggu, 2 April 2021, tengah malam. Sementara penghentian penerbangan internasional dimulai pada Rabu, 5 April 2021, tengah malam.

 

Seorang pasien COVID-19 menerima oksigen di koridor bangsal gawat darurat rumah sakit di Kathmandu, Rabu (5/5/2021). Lockdown di ibu kota Kathmandu dan distrik sekitarnya diperpanjang ketika negara Himalaya mencatat infeksi harian COVID-19 dan kematian tertinggi. (AP Photo/Niranjan Shrestha)

Sebagian besar publik Nepal menyalahkan wisatawan dari India dan negara lain yang terdampak krisis pandemi COVID-19 serta ketidakmampuan pemerintah dalam menangani pandemi. Diketahui, orang-orang dari beberapa negara bagian India berbondong-bondong datang ke Nepal melalui jalur darat dan udara akibat gelombang COVID-19 yang melanda India. Beberapa di antara rombongan tersebut adalah pekerja migran Nepal yang pulang, sedang pendatang lainnya bertujuan melanjutkan perjalanan ke negara ketiga.

Seorang pasien COVID-19 menerima oksigen di koridor bangsal gawat darurat rumah sakit di Kathmandu, Rabu (5/5/2021). Lockdown di ibu kota Kathmandu dan distrik sekitarnya diperpanjang ketika negara Himalaya mencatat infeksi harian COVID-19 dan kematian tertinggi. (AP Photo/Niranjan Shrestha)

Sebelumnya, Nepal tak hanya memberlakukan kebijakan serupa dan lockdown selama dua pekan di beberapa kota dan melarang pertemuan publik. Namun langkah itu kurang efektif menekan lonjakan kasus COVID-19. Kota-kota dengan penduduk padat di Nepal serta yang berbatasan dengan India memiiki angka kasus infeksi tinggi.

 

Seorang anggota keluarga pasien COVID-19 beristirahat di koridor bangsal gawat darurat sebuah rumah sakit di Kathmandu, Rabu (5/5/2021). Nepal kewalahan oleh lonjakan Covid-19 ketika wabah India menyebar ke seluruh Asia Selatan. (AP Photo/Niranjan Shrestha)

Kini Nepal bersama dua negara lain, Bangladesh dan Pakistan, yang berdekatan dengan India telah menutup pintu perbatasan karena khawatir akan lonjakan kasus COVID-19 di Hindustan.

Seorang pasien COVID-19 duduk di dalam mobil saat dipindahkan dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain karena tidak tersedianya tempat tidur di Kathmandu, Rabu (5/5/2021). Nepal kewalahan oleh lonjakan Covid-19 ketika wabah India menyebar ke seluruh Asia Selatan. (AP Photo/Niranjan Shrestha)

Namun, kini rumah sakit-rumah sakit di Nepal pun telah dipenuhi pasien COVID-19. Pemerintah Nepal juga tengah berjuang mengatur impor oksigen dan tempat tidur rumah sakit. International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) menyebut kota selatan di Nepal yang berbatasan dengan India sudah kewalahan menghadapi kasus corona yang naik 57 kali lipat dibanding bulan lalu.

Pria Nepal mengkremasi jenazah korban COVID-19 sementara yang lain memperluas krematorium saat jumlah kematian meningkat di dekat kuil Pashupatinath di Kathmandu, Rabu (5/5/2021). Nepal kewalahan oleh lonjakan Covid-19 ketika wabah India menyebar ke seluruh Asia Selatan. (AP Photo/Niranjan Shrestha)

Simak Juga Video Berikut Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya