Ekspor Indonesia ke India Tetap Berjalan Meski Ada Lonjakan Covid-19

Adapun pada 2020, total perdagangan Indonesia dan India mencapai USD 14,18 miliar dengan nilai ekspor Indonesia sebesar USD 10,41 miliar.

oleh Tira Santia diperbarui 29 Apr 2021, 13:38 WIB
Aktivitas bongkar muat kontainer di dermaga ekspor impor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 mengkibatkan ekspor barang dan jasa kuartal II/2020 kontraksi 11,66 persen secara yoy dibandingkan kuartal II/2019 sebesar -1,73. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan kegiatan ekspor ke India tetap berjalan seperti biasa. Meskipun saat ini negara tersebut menerapkan karantina kesehatan akibat lonjakan penderita Covid-19.

“Secara umum tidak ada kendala dalam kegiatan fasilitasi ekspor impor antara Indonesia dan India. Protokol kesehatan diterapkan untuk mencegah warga negara asing masuk, termasuk India. Namun hal ini tidak mengganggu kelancaran bongkar muat barang,” kata Mendag Lutfi dalam keterangannya Kamis, (29/4/2021).

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Didi Sumedi mengakui jika beberapa waktu lalu terjadi kendala karantina kapal di pelabuhan bongkar muat Dumai, Provinsi Riau yang melayani jasa pelayanan laut, curah cair, dan peti kemas.

Menanggapi hal tersebut, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan memastikan bahwa proses karantina di seluruh pelabuhan muat hanya dilakukan terhadap awak buah kapal/ABK awak kapal dan bukan terhadap kapal dan muatan.

Lanjut Dirjen Didi, pelabuhan Dumai merupakan salah satu pelabuhan dengan terminal curah cair terbesar di Indonesia.

Di tengah pandemi Covid-19 Dumai tetap menjadi pelabuhan umum yang tertinggi dalam pengapalan CPO dan turunannya di Indonesia.

“Kebanyakan ekspor RI ke India saat ini lebih banyak terkait produk likuid/cair yang perpindahannya lebih banyak melalui saluran pipa, jadi sangat minimal keterlibatan orang,” kata Didi.

 

Saksikan Video Ini

2 dari 2 halaman

Ekspor yang Mendominasi ke India

Sejumlah truk masuk ke dalam kapal di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (4/12/2020). Deputi Bidang Perekonomian Setkab Satya Bhakti Parikesit menyampaikan upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemi pemerintah telah mengeluarkan stimulus di sektor perdagangan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Pada 2020—2021, kapal yang membawa barang ekspor Indonesia ke India didominasi oleh kapal berjenis tangker untuk barang curah cair seperti minyak kelapa sawit dan tongkang untuk barang curah padat seperti batubara.

Untuk barang berjenis tersebut pada umumnya bongkar muat tidak memerlukan banyak kontak fisik dengan awak kapal.

Atase Perdagangan Indonesia untuk New Delhi India Bona Kusuma menambahkan, Pemerintah India tetap mempertahankan pelayanan publik. Salah satunya pelayanan kegiatan ekspor dan impor, meskipun pelayanan tersebut tidak berjalan secara penuh.

“Selain itu, India juga menerapkan jam malam sehingga kapasitas bongkar muat kapal mengalami penyesuaian,” kata Bona.

Adapun pada 2020, total perdagangan Indonesia dan India mencapai USD 14,18 miliar dengan nilai ekspor Indonesia sebesar USD 10,41 miliar sedangkan nilai impor sebesar USD 3,76 miliar. Dengan demikian, pada periode tersebut Indonesia mengalami surplus perdagangan sebesar USD 6,65 miliar.

Produk ekspor utama Indonesia ke India adalah batubara, minyak kelapa sawit, tembaga, karet, dan pupuk kimia. Sementara impor utama Indonesia dari India adalah daging kerbau beku, kacang, hidrokarbon siklik, produk baja, dan gula.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya