Jadi Mualaf, Marcell Siahaan Ingin Intim dengan Sang Khalik

Marcell Siahaan menceritakannya kepada Daniel Mananta, salah satu sahabatnya.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 06 Apr 2021, 17:30 WIB
Marcell Siahaan menceritakannya kepada Daniel Mananta, salah satu sahabatnya. (Bambang E.Ros/Fimela.com)

Liputan6.com, Jakarta - Marcell Siahaan menceritakan perjalanan spiritualnya kepada sahabatnya, Daniel Mananta melalui kanal YouTube-nya, belum lama ini. Marcell mengaku sejak kecil memang senang menonton acara agama di televisi.

Pencarian kepercayaan pelantun "Firasat" tak berhenti sampai situ. Semula ia memeluk agama Kristen, dan berganti menjadi Budha.

Pemilik nama asli Marcellius Kirana Hamonangan Siahaan masih melakukan pencarian, hingga ia menjadi mualaf.

2 dari 5 halaman

Jembatan

Marcell Siahaan (Foto: YouTube)

Marcell Siahaan mengatakan, setiap manusia tengah mencari jembatan untuk bisa dekat dengan Sang Pencipta.

"Gue suka dengan kata jembatan. Kita tuh masing-masing masih mencari jembatan agar bisa berkomunikasi dengan Sang Khalik," tuturnya.

3 dari 5 halaman

Tak Mau Takut

Marcell Siahaan (Foto: YouTube)

Bukan tanpa alasan pria kelahiran Bandung, 21 September 1977 ini masih terus melakukan pencarian.

"Kenapa perjalanan gue seperti ini, karena gue enggak mau merasa takut. Gue pengin terus mencari cara menjembatani gimana caranya biar gue bisa bener-bener khusyuk. Bener-bener bisa intim dengan Sang Khalik," lanjutnya.

4 dari 5 halaman

MTQ

Tak disangka, sejak kecil Marcell Siahaan sudah menyukai acara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ). Padahal kala itu ia belum menjadi muslim.

"Musabaqah Tilawatil Quran salah satu acara favorit gue. Dan gue juga suka menonton mimbar agama Budha," sambungnya.

5 dari 5 halaman

Peran Istri

Keinginan pria berkepala plontos ini untuk menjadi mualaf juga tak lepas dari peran istrinya, Rima, yang dinikahi pada 28 Januari 2009 silam. 

"Gue bertemu Rima, ia menunjukkan cara dia beribadah dengan cara dia sendiri, kan dia muslim. Dia juga ngasih tahu keeratan keluarga dia, keluarga muslimnya dia di Singapura Malaysia. Dan gue nyaman sekali, again gue terbiasa dengan yang begitu nyaman-nyaman aja. Makan bareng, puasa bareng. Ritual puasa aja gue sering ikut," kenangnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya