Investor Asing Lepas Saham, IHSG Berbalik Arah Melemah Terbatas

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 0,19 persen atau 11,78 poin ke posisi 6.246,97.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Mar 2021, 12:01 WIB
Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun tajam karena pengumuman Gubernur DKI Anies Baswedan terkait dengan rencana penerapan PSBB secara ketat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada sesi pertama perdagangan saham, Senin (8/3/2021).

Mengutip data RTI, IHSG ditutup melemah tipis 0,19 persen atau 11,78 poin ke posisi 6.246,97. Indeks saham LQ45 melemah 0,09 persen ke posisi 940,47. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.325,51 dan terendah 6.239,05. Sebanyak 255 saham melemah sehingga menekan IHSG. 198 saham menguat dan 161 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 845.562 kali dengan volume perdagangan 17,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,5 triliun. Investor asing jual saham Rp 101,06 miliar di pasar regular. Posisi dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran Rp 14.338.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan dan menguat. Sektor saham tambang melemah 2,59 persen, dan memimpin penurunan. Diikuti sektor saham konstruksi susut 0,53 persen dan sektor saham barang konsumsi tergelincir 0,40 persen.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Gerak Saham

Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang catat penguatan tajam atau top gainers antara lain saham VRNA naik 35 persen ke posisi Rp 135 per saham, saham UNIQ melonjak 34,75 persen ke posisi Rp 159 per saham, saham AHAP mendaki Rp 34,43 persen, saham INDX naik 34,29 persen dan saham ABBA melambung 34,25 persen.

Lalu saham-saham yang catat penurunan tajam atau top losers antara lain saham PNBS turun 7 persen ke posisi Rp 93 per saham, saham BCAP melemah 6,99 persen ke posisi Rp 133 per saham, saham MRAT tergelincir 6,96 persen, saham DADA susut 6,94 persen dan saham PDES turun 6,94 persen ke posisi Rp 322 per saham.

Pada sesi pertama, saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham UNTR sebanyak Rp 77,9 miliar, saham BBRI sebanyak Rp 53,9 miliar, saham TLKM sebanyak Rp 10,8 miliar, saham TBIG sebanyak Rp 6,1 miliar, saham AALI sebanyak Rp 5,4 miliar.

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BBCA sebanyak Rp 57,4 miliar, saham INCO sebanyak Rp 41,2 miliar, saham BMRI sebanyak Rp 32 miliar, saham ICBP sebanyak Rp 18,9 miliar, dan saham CPIN sebanyak Rp 14,3 miliar.

Sementara itu, bursa saham Asia antara lain indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,34 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,16 persen, indeks saham Jepang Nikkei merosot 0,25 persen, dan indeks saham Shanghai turun 1,01 persen.

Sedangkan indeks saham Thailand menguat 0,85 persen, indeks saham Singapura menanjak 1,78 persen dan indeks saham Taiwan bertambah 0,31 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya