Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19, Bioskop di Belgia Banting Setir Jualan Popcorn

Ide kreatif pun muncul dari mereka untuk memasarkan camilan ringan khas bioskop yaitu popcorn.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mar 2021, 10:00 WIB
Cara Membuat Popcorn Caramel (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Belgia - Pandemi Covid-19 masih terus mewabah di berbagai negara di dunia sejak tahun lalu. Banyak industri yang terdampak pandemi ini salah satunya bioskop. 

Bioskop yang biasanya sangat digemari oleh banyak orang itu kini tak lagi bisa beroperasi sebebas dulu. Penularan virus Corona yang masih marak juga membuat banyak penonton lebih memilih untuk menikmati film di rumah secara online. 

Tidak perlu mengeluarkan uang yang terlalu besar, tapi sudah bisa menonton film dengan aman dan nyaman, sehingga eksistensi bioskop pun makin tersingkirkan. Tak heran banyak omzet bioskop yang anjlok bahkan tak sedikit yang harus tutup. Tak hanya di Indonesia, hal ini juga dialami bioskop atau teater film di negara-negara lain. 

Saksikan Video di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Inovasi Popcorn-On-Demand

Petugas membersihkan jejeran kursi Studio 1 CGV Blitz Bella Terra, Pulomas, Jakarta, Rabu (10/2/2021). Sementara untuk kategori lebih dari 150 orang harga sewa bioskop bisa mencapai kurang lebih dari Rp 1.750.000. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Salah satu jaringan bioskop yang terkenal di Belgia contohnya. Kinepolis mengoperasikan lebih dari 100 bioskop di seluruh Eropa dan Amerika Utara. Sangat sulit untuk mereka mempertahankan diri untuk tetap bersaing di pasaran sehingga sudah terdapat beberapa bioskop yang harus tutup.

Namun alih-alih terus terpuruk, mereka memutuskan untuk bertahan di tengah pandemi. Ide kreatif pun muncul dari mereka untuk memasarkan camilan ringan khas bioskop yaitu popcorn. Pemasaran popcorn ini dilakukan dengan mengirimkan popcorn sesuai permintaan dari pembeli sehingga disebut popcorn-on-demand.

Mengutip dari Hindustantimes, Kepala Grup Bioskop Kinepolis Belgia mengatakan bahwa Kinepolis saat ini sedang menguji ide inovatif pengiriman popcorn di Belgia. Pengembangan-pengembangan terus dilakukan untuk mendapatkan kembali keuntungan.

3 dari 4 halaman

Ide Awal

(Foto: Derks24/Pixabay)

Ide ini bermula saat seorang pelanggan yang berasal dari Canada bertanya, apakah ia dapat membeli popcorn tanpa harus ke bioskop. Pertanyaan tersebut akhirnya memunculkan inovasi untuk dapat dilakukannya pengiriman popcorn ke rumah-rumah.

Di Canada, pasar untuk dilakukannya pengiriman popcorn ini sangat menjanjikan untuk Kinepolis. Pada pencatatan, dilihat terdapat peningkatan hingga 3 juta dollar pada situs tempat dijalankannya pengirimanan popcorn tersebut.

Inovasi ini meningkat, mungkin karena diakibatkan oleh para pelanggan yang merindukan camilan khas bioskop ini. Selain itu, bisa juga untuk menjadi teman saat menonton film di rumah.

4 dari 4 halaman

Bertahan di Tengah Pandemi

Ilustrasi popcorn (dok. Pixabay.com/annca/Putu Elmira)

Saat ini memang Kinepolis telah mengalami penurunan pendapatan hingga 68% sehingga perlu adanya inovasi untuk tetap menjalankan bisnis tersebut. Inovasi ini juga muncul karena dirasa bioskop konvensional tidak bisa lagi bersaing dengan platform digital yang sudah bisa diakses di mana saja.

Bioskop konvensional harus fokus dengan peningkatan mutu dan kualitas mereka dengan melakukan banyak inovasi. Di tengah penawaran besar-besaran dari para platform digital, bioskop harus bisa menjadi penyedia layanan yang sesuai dengan pasar saat ini.

Kepala Grup Bioskop Kinepolis Belgia juga mengatakan, saat ini bukan waktunya untuk mati baik untuk Kinepolis maupun semua industri yang terdampak. Kreasi dan inovasi harus terus dikembangkan untuk dapat bersaing dan mempertahankan bisnis di era saat ini.

 

 

Penulis:

Gerda Faradila

Politeknik Negeri Media Kreatif

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya