Jadi Korban Perselingkuhan? Jangan Lakukan 6 Hal Ini

Bila menjadi korban perselingkuhan, langsung hindari 6 hal berikut,

oleh Tommy K. Rony diperbarui 20 Feb 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi korban perselingkuhan pastinya membuat hati panas, sehingga sulit mengambil keputusan jernih. Pakar hubungan, Robert Weiss PhD, menyebut suasana hati dan pikiran bisa seperti roller coaster.

Korban perselingkuhan pasti bingung bagaimana harus bertindak, namun Weiss menjelaskan ada enam hal yang tidak boleh dilakukan saat mengetahui pasangan selingkuh.

Contohnya, korban perselingkuhan disarankan jangan mengambil keputusan drastis. Hal lain yang sebaiknya jangan dilakukan adalah main ancam.

Robert Weiss menulis di Psychology Today enam hal yang jangan dilakukan ketika menjadi korban perselingkuhan.

Load More

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 7 halaman

1. Jangan Lakukan Seks Tanpa Perlindungan

Ilustrasi/copyright shutterstock.com/Dragon Images

Begitu mengetahui pasangan telah selingkuh dengan orang lain, maka hindari hubungan seks tanpa perlindungan. Kunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seksual.

Jangan melakukan seks tanpa perlindungan hingga hasil pemeriksaan bersih, dan pasangan tidak mengulang perbuataannya setelah hasil pemeriksaan keluar.

3 dari 7 halaman

2. Jangan Langsung Membuat Keputusan Drastis

Ilustrasi Pasangan Suami Istri Credit: unsplash.com/cottonbro

Hindari mengambil keputusan drastis dalam hidup ketika mengetahui pasangan selingkuh. Membuat keputusan saat sedang marah bukanlah hal yang bagus.

Tunggulah sampai hati sudah tenang, kemudian analisis situasi dengan rasional.

Selain itu, cobalah untuk memeriksa hak hukum, misalnya terkait perceraian, keuangan, properti, serta kepengurusan anak.

4 dari 7 halaman

3. Jangan Gunakan Seks

ilustrasi alasan pasangan selingkuh/unsplash

Seks bukanlah cara untuk mengikat suatu hubungan. Weiss menjelaskan bahwa seks tidak akan menyelesaikan masalah akibat perselingkuhan.

"Secara umum, lebih bijak untuk menahan seks hingga kepercayaan dalam hubungan diperbaiki," ujar Weiss.

Ketimbang memakai seks, carilah bantuan dari orang-orang yang paham keadaan, misalnya ahli terapi, support group, atau keluarga dan sahabat yang pernah mengalami perselingkuhan.

5 dari 7 halaman

4. Jangan Asal Mengancam

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Hindari memberi ancaman jika tak sungguh-sungguh ingin melakukannya, misalnya mengancam akan minggat. Ancaman kosong akan membuat seseorang kehilangan kredibilitas.

"Secara umum, lebih baik jangan mengancam sama sekali. Ungkapkan apa yang kau rasakan, tetapi jangan buat ancaman yang mungkin kamu sesali nantinya," kata Weiss.

6 dari 7 halaman

5. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri

Ilustrasi wanita duduk sendirian, menatap ke luar jendela. Dok: Pixabay

Tak perlu menyalahkan diri sendiri atas sikap pasangan yang tidak setia. Jangan menyalahkan usia, berat badan, atau karier anda sendiri.

"Anda tidak bertanggung jawab atas pengkhianatan pasangan anda. Keputusan itu (selingkuh) dibuat oleh pasangan anda sendiri," ujar Weiss.

7 dari 7 halaman

6. Jangan Pura-pura Tidak Tahu

ilustrasi alasan pasangan selingkuh/unsplash

Berpura-pura bahwa pasangan tidak selingkuh mungkin adalah solusi menarik, tetapi itu tidak efektif. Korban perselingkuhan perlu menghadapi isu tersebut.

Weiss menyarankan untuk ikut terapi bersama pasangan.

Selain itu, Weiss mengingatkan agar seseorang percaya pada intuisi tentang pasangan jika pasangan terindikasi berbohong atau masih selingkuh.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya