OJK Beberkan Sejumlah Persoalan di Pasar Modal Indonesia

OJK mencatat jumlah investor pasar modal saat ini masih didominasi dari investor asing. Harapannya, tentu masyarakat lokal bisa turut berpartisipasi dalam pasar modal Indonesia.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Jul 2020, 16:03 WIB
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan sejumlah masalah yang dihadapi industri pasar modal nasional. Permasalahan ini terjadi di tengah upaya otoritas untuk terus meningkatkan penetrasi pasar modal.

Deputi Komisioner Pengawasan Pasar Modal II OJK, Yunita Linda Sari menjelaskan, OJK memiliki dua peran yaitu sebagai regulator di sektor pasar modal dan juga sebagai agen pengembangan. Dengan dua peran tersebut OJK memiliki dua tangung jawab utama yaitu mengawasi industri pasar modal dan sekaligus mengembangkan pasar modal.

Dalam pelaksanaan pengawasan dan pengembangan pasar modal, Yunita membeberkan ada empat persoalan. Pertama, soal ketersediaan produk pasar modal yang dinilai masih kurang.

"Ada 4 yang harus diperhatikan dari sisi supply produk, dari jumlah kurang, keberagaman juga kurang untuk itu OJK pasmod dan SRO pasmod (BEI, KPEI, dan KSEI) kita encourage dari sisi quantity dan jenis produk," jelasnya dalam Keterangan Pers Reformasi Bidang Pengawasan Pasar Modal, Rabu (22/7/2020).

Kedua, proses bisnis dalam mencari pendanaan dan investasi yang diharapkan bisa efisien dan efektif. Kemudian ketiga, pengembangan infrastruktur pasar modal yang terus digiatkan.

"Bisnis proses gimana melakukan kegiatan mencari funding dan investasi dengan efisien dan efektif. Caranya dibantu beberapa tools infrastruktur, kebanyakan ini di-provide (disediakan oleh) SRO, tapi juga peran serta pelaku. Dari sisi infrastruktur ini banyak kita buat pengembangannya projek yang sedang dan sudah dilakukan," kata Yunita.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Investor

Peserta memantau monitor bursa saham pasar modal di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Hal ini sejalan dengan salah satu inisiatif pemerintah melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni menambah jumlah investor pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Keempat, investor. OJK mencatat jumlah investor saat ini masih didominasi dari investor asing. Harapannya, tentu masyarakat lokal bisa turut berpartisipasi dalam pasar modal.

"Sekarang banyak rally dari demand asing, makanya salah satu indikator yakni ada keterlibatan minat asing ke pasmod (pasar modal) kita. Demand site ini, OJK fokus meningkatkan peran serta masyarakat kita sendiri, ada potensi besar demand karena mereka cari funding pasmod."

"Ini semua tentu saja tujuannya untuk pendalaman dan peningkatan kepercayaan investor ke pasmod Indonesia,” imbuh dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya