Selama Operasi Ketupat 2020, Tak Ada Polantas yang Tertular Covid-19

Operasi Ketupat yang biasanya dilaksanakan selama 14 hari, pada tahun ini dilaksanakan lebih lama, yakni 45 hari untuk mengawal larangan mudik Lebaran 2020 selama masa pandemi COVID-19.

oleh Luqman RimadiLiputan6.com diperbarui 08 Jun 2020, 16:14 WIB
Polisi memeriksa kendaraan di Pos Penyekatan Jalur Mudik, Gerbang Tol Cikarang Barat, Bekasi, Rabu (20/5/2020). Sejak 24 April sampai 19 Mei 2020, Ditlantas Polda Metro Jaya telah memutarbalikkan 20.972 kendaraan mudik Lebaran yang hendak meninggalkan Jabodetabek. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono mengatakan selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2020, tidak ada jajarannya yang tertular Virus Corona jenis baru atau Covid-19.

"Tahun ini, anggota saya selama ‎45 hari penuh berdiri di lapangan mengecek kendaraan. Kondisi mereka (para polantas) sehat semua, alhamdulillah tidak ada yang kena COVID-19. Kami bersyukur sekali," kata Irjen Pol Istiono di Kantor NTMC Polri, Jakarta, Senin.

Meski bersinggungan langsung dengan masyarakat saat bertugas di lapangan, para Polantas diketahui tidak ada yang terpapar Covid-19. Hal ini karena mereka disiplin menerapkan protokol kesehatan dan menjaga pola hidup sehat.

"Anggota saya di lapangan sehat semua, tidak ada yang kena COVID-19. Ini karena mereka sudah patuh dan terbiasa menerapkan protokol kesehatan serta pola hidup sehat. Saya selalu ingatkan kepada mereka untuk rajin cuci tangan dan minum vitamin," katanya. 

Operasi Ketupat yang biasanya dilaksanakan selama 14 hari, pada tahun ini dilaksanakan lebih lama, yakni 45 hari untuk mengawal larangan mudik Lebaran 2020 selama masa pandemi COVID-19.

Dengan demikian, kata Istiono, upaya pengamanan Operasi Ketupat 2020 ini sangat menyita energi para polisi yang bertugas di lapangan, khususnya mereka yang bertugas di titik cek poin.

"Operasi Ketupat 2020 sangat beda dari sebelumnya. Kalau sebelumnya (tahun-tahun sebelumnya) kami memperlancar arus (mudik), ini menghambat (mudik) karena dilarang mudik. Cara bertindak di lapangan juga berbeda," kata eks Kapolda Babel itu.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Disiplin Terapkan Protokoler Kesehatan

Polisi melakukan sosialisasi larangan mudik kepada pengguna jalan di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu (6/5/2020). Sosialisasi tersebut dilakukan demi memutus mata rantai penyebaran virus corona COVID-19 dari satu wilayah ke wilayah lain. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Istiono menuturkan selama Operasi Ketupat 2020, Polantas bersama TNI dan instansi terkait harus bertugas selama 24 jam dengan pembagian beberapa shif kerja. Selama bertugas, mereka menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah untuk mencegah penularan COVID-19.

Sebanyak 172.038 personel gabungan Polri-TNI dan instansi terkait melaksanakan Operasi Ketupat 2020 selama 45 hari sejak 24 April 2020 hingga 7 Juni 2020. Mereka berjaga di 56 titik penyekatan selama arus mudik dan di 146 titik penyekatan selama arus balik.

Operasi Ketupat 2020 bertujuan untuk mencegah masyarakat melaksanakan mudik demi memutus penyebaran penularan COVID-19, memperlancar distribusi logistik dan BBM dan menurunkan jumlah fatalitas korban kecelakaan lalu lintas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya