Efek Corona, Pasar Baja Nasional Anjlok 50 Persen

Krakatau Steel memprediksi kinerja perusahaan akan menemui tantangan berat di triwulan II 2020

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mei 2020, 12:45 WIB
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk memprediksi kinerja perusahaan akan menemui tantangan berat di triwulan II 2020. Menyusul pelemahan pasar baja hingga 50 persen sebagai dampak dari ekonomi Indonesia yang sedang mengalami tekanan akibat pandemi Corona atau Covid-19.

"Melemahnya perekonomian nasional telah berdampak pada industri baja. Hal ini jika berlanjut terus menerus maka diperkirakan akan berdampak pada kinerja di tahun 2020," kata Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim melalui siaran pers, Jumat (29/5/2020).

Menurutnya pandemi ini cukup berdampak buruk bagi kelangsungan bisnis industri baja di Tanah Air. Namun, Krakatau Steel sebagai BUMN strategis dengan dukungan pemerintah berusaha untuk menjaga industri hilir dan industri pengguna agar tetap beroperasi.

Apalagi, industri baja merupakan 'Mother of Industries' memiliki multiplier effect yang sangat luas. Antara lain dalam hal ketersediaan lapangan pekerjaan, pengurangan ketergantungan terhadap impor, dan peningkatan daya saing industri nasional.

Namun, jika pandemi terus berlarut-larut dan Krakatau Steel tidak melakukan langkah antisipasi, dipastikan industri hilir dan industri pengguna akan menutup lini produksinya. Hal ini diakibatkan oleh rendahnya tingkat utilisasi.

 

2 dari 2 halaman

Karakteristik Industri Baja

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim. (Liputan6.com/JohanTallo)

Karakteristik industri sendiri, dijelaskan Silmy, memerlukan waktu untuk melakukan proses start-up produksi dan kondisi tersebut akan menimbulkan celah masuknya produk impor yang dapat menimbulkan defisit neraca perdagangan nasional.

Apabila industri sempat mati, maka akan sulit untuk dihidupkan kembali karena dibutuhkan usaha ekstra dan bisa memakan waktu lama serta biaya lebih besar untuk memulihkannya.

"Kita berharap kondisi perekonomian di triwulan III dan triwulan IV akan membaik. Sehingga Krakatau Steel dapat kembali meraih keuntungan seperti halnya di triwulan I 2020 dan tahun ini Krakatau Steeldapat membukukan laba seperti yang direncanakan pasca selesainya restrukturisasi Krakatau Steel," pungkasnya.

Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya