Tips Atasi Kembung saat Puasa Ramadan

Salah satu keluhan yang kerap terjadi selama puasa adalah kembung. Perut terasa penuh dan rasanya tidak nyaman untuk melanjutkan makan.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 12 Mei 2020, 09:40 WIB
Perut kembung ternyata dapat menjadi suatu tanda munculnya penyakit serius, yaitu kanker ovarium. (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Salah satu keluhan yang kerap terjadi selama puasa adalah kembung. Perut terasa penuh dan rasanya tidak nyaman untuk melanjutkan aktivitas.

Kembung selama puasa biasanya terjadi karena makan terlalu cepat, langsung makan besar saat buka puasa, tidak cukup mengunyah dan kebanyakan mengonsumsi gorengan, asin atau manis.

Hal inilah yang membuat metabolisme Anda bergerak sangat lambat hingga akhirnya perut terasa kembung. Bahkan sejumlah makanan yang Anda pikir sehat, bisa menjadi pemicunya.

Seperti dikutip Arabnews, sejumlah kacang-kacangan misalnya, mulai dari kacang merah, kacang kedelai atau kacang hijau, kacang panjang, buncis bisa memicu perut kembung.

Seperti diketahui, kacang-kacangan ini merupakan sumber kalsium, vitamin B, magnesium, folat dan seng yang baik, sumber serat, juga baik untuk jantung dan usus, kaya antioksidan, rendah lemak dan memiliki indeks glikemik rendah sehingga mampu mengendalikan gula darah. Namun faktanya, makanan ini bisa menyebabkan kembung.

Dua faktor utama yang penyebabnya adalah kandungan oligosaccharides dan serat. Oligosakarida adalah jenis gula yang tidak dapat dicerna oleh usus halus sepenuhnya. Mereka langsung menuju usus besar tempat bakteri memecahnya.

Proses ini menyebabkan fermentasi dan produksi gas. Prinsip yang sama berlaku untuk makanan lain yang masuk ke usus besar tanpa diserap di usus kecil, yakni akan menghasilkan gas. Beberapa contoh lainnya seperti bawang putih, artichoke, bawang, kacang polong dan kubis, dan pemanis lainnya.

 

2 dari 2 halaman

Bagaimana cara mencegah kembung?

Gejala lain dari kanker ovarium yang akan dirasakan yakni nyeri panggul, kehilangan nafsu makan, dan mudah mengantuk. (Foto: iStockphoto)

1. Rendam kacang di dalam air semalaman sebelum diolah atau konsumsi.

2. Atau, jika Anda tidak punya cukup waktu, masukkan kacang ke dalam air dan didihkan. Kemudian rendam selama beberapa jam sebelum mengganti air dan rebus kembali.

3. Jangan menggunakan air rendaman untuk memasak kacang. Ini akan menyingkirkan beberapa oligosakarida yang tidak bisa dicerna yang menyebabkan kembung.

4. Minumlah air yang cukup untuk membantu sistem pencernaan Anda menangani peningkatan serat makanan.

5. Makan dalam jumlah kecil. 

6. Tambahkan rempah lain seperti jintan, kapulaga, oregano atau adas pada masakan yang ditambahkan kacang. Rempah-rempah mencegah pembentukan gas.

7. Makan kacang tidak lebih dari dua kali seminggu.

8. Kunyah kacang Anda sampai halus. Ketika Anda melahap makanan Anda, Anda juga cenderung menelan lebih banyak udara, yang berakhir menjadi gas di usus besar Anda.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya