BI: Surplus Necara Perdagangan Perkuat Ketahanan Ekonomi Indonesia

BI akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Apr 2020, 21:47 WIB
Tumpukan peti barang ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/7). Ekspor dan impor masing-masing anjlok 18,82 persen dan ‎27,26 persen pada momen puasa dan Lebaran pada bulan keenam ini dibanding Mei 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Onny Widjanarko melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada bulan Maret 2020 surplus USD 743,4 juta. Pendorong surplus yakni pada neraca perdagangan nonmigas.

"Neraca perdagangan Indonesia Maret 2020 surplus USD 743,4 juta," kata Onny dalam keterangan pers, Jakarta, Rabu (15/4/2020).

Hal ini sejalan dengan tetap positifnya kinerja ekspor nonmigas di tengah meningkatnya impor nonmigas. Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas stabil dibandingkan dengan defisit pada bulan sebelumnya.

Kondisi ini dipengaruhi penurunan impor migas yang sedikit lebih dalam dibandingkan dengan penurunan ekspor migas. Untuk itu, neraca perdagangan Indonesia pada triwulan I 2020 surplus USD 2,62 miliar.

Onny menyebut kondisi ini membaik signifikan dibandingkan dengan neraca perdagangan pada triwulan IV 2019 yang defisit USD 1,28 miliar.

Selain itu, dia juga melaporkan neraca perdagangan nonmigas pada Maret 2020 tetap surplus yakni USD 1,68 miliar. Meskipun menurun dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar USD 3,46 miliar.

Perkembangan tersebut ditopang oleh masih baiknya kinerja ekspor nonmigas. Terutama produk pertanian seperti pakan ternak, perikanan, dan hasil olahan makanan lain. Meskipun terjadi peningkatan impor nonmigas terutama terkait impor konsumsi dan bahan baku.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Defisit Neraca

Aktifitas kapal ekspor inpor di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (26/5). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus 1,24 miliar . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas pada Maret 2020 sebesar USD 930 juta. Tidak banyak berbeda dibandingkan dengan defisit pada bulan sebelumnya sebesar USD 940 juta.

Stabilnya defisit tersebut didukung oleh penurunan impor migas terutama dalam bentuk hasil minyak. Hal ini sejalan dengan perlambatan aktivitas ekonomi global.

"Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan pada Maret 2020 berkontribusi positif dalam memperkuat ketahanan eksternal perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian kondisi global yang meningkat seiring penyebaran Covid-19," kata Onny.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya