Gaji Terpangkas, Cristiano Ronaldo Masih Jadi Pesepakbola Terkaya Berharta USD 1 Miliar

Kekayaan Ronaldo tak terpangkas banyak meski gajinya dipotong demi membantu Juventus menghadapi pandemi Virus Corona atau Covid-19.

oleh Tira Santia diperbarui 07 Apr 2020, 21:00 WIB
Bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, tampak kecewa saat melawan Celta Vigo pada laga La Liga Spanyol di Stadion Balaidos, Vigo, Minggu (7/1/2018). Kedua klub bermain imbang 2-2. (AFP/Miguel Riopa)

Liputan6.com, Jakarta Cristiano Ronaldo masih menjadi pemain sepak bola yang memiliki kekayaan mencapai USD 1 miliar atau Rp 16,4 triliun (USD 1= Rp 16.472).  

Selain Ronaldo, bintang golf Tiger Woods dan legenda tinju Floyd Mayweather adalah olahragawan yang memiliki kekayaan mencapai USD 1 miliar.

Melansir laman Givemesport dan Forbes, Selasa (7/4/2020), kekayaan Ronaldo tak terpangkas banyak meski gajinya dipotong demi membantu Juventus menghadapi pandemi Virus Corona atau Covid-19. Kendati begitu, pesepakbola asal Portugal ini masih akan mendapatkan gaji tunai tahun ini.

Terlepas dari kenyataan Ronaldo bukan pemain sepak bola dengan bayaran terbaik di dunia, karena penghargaan itu milik Lionel Messi, tapi ia mendapatkan penghasilan dari luar lapangan.

Ronaldo kerap mendapat sponsor seperti dengan Nike, merek pakaian dalam dan sejumlah besar proyek periklanan lainnya yang menghasilkan banyak uang.

Forbes melaporkan, Ronaldo menghasilkan sekitar EUR 36 juta atau Rp 631,8 miliar (EUR 1= Rp 17.551) per tahun dari luar lapangan.

Bila dikalkulasikan, penghasilan pria berusia 35 tahun ini sekitar EUR 53 juta per tahun setara Rp 930,2 miliar dari Juventus dengan bonus dan perjanjian kontrak lainnya. Total dia memperoleh EUR 100 juta atau Rp 1,75 triliun per tahun.

Pemotongan gaji EUR 3,45 juta (Rp 60,5 miliar) untuk wabah covid-19 ternyata tidak berdampak pada kondisi keuangannya.

Selain itu, Ronaldo juga telah menyumbang sekitar USD 1,8 juta ke rumah sakit di negara asalnya Portugal untuk membantu upaya memerangi Covid-19.

Kini, dia diketahui sedang berisitirahat dan fokus dengan usahanya selama banyak pertandingan ditunda. Superstar asal Portugal ini telah mencetak 21 gol hanya dalam 22 pertandingan Serie A pada 2019/2020.

Apabila Ronaldo nanti pensiun dari karirnya sebagai pesepakbola, ia tampaknya tidak perlu khawatir, karena usahanya menjadi pesepakbola bisa mengantarkan dirinya memiliki kondisi keuangan yang terjamin.

Ronaldo banyak menjadi idola di seluruh dunia, dan menjadikan dirinya atlet paling laku di dunia, sehingga orang lain dapat belajar dari taktik bisnisnya yang hebat di luar lapangan sepakbola.

 

 

2 dari 2 halaman

Donald Trump Kehilangan Harta hingga Rp 16 Triliun Gara-gara Virus Corona

Ekspresi Presiden AS Donald Trump. (AFP Photo/Mandel Ngan)
Wabah virus corona (Covid-19) telah banyak mempengaruhi pergerakan ekonomi di berbagai negara besar, termasuk Amerika Serikat (AS). Sebagai contoh, bisnis real estate di Negeri Paman Sam yang terpuruk, dengan saham beberapa perusahaan jatuh rata-rata pada kisaran 37 persen, sejak 1 Maret 2020.
 
Penurunan serupa menyeret industri perhotelan, properti, hingga bisnis golf. Acuan tersebut membuat sejumlah pakar industri berasumsi bahwa nilai kekayaan pebisnis besar sekaligus orang nomor satu AS, Donald Trump ikut terjun bebas.
 
Seperti dilansir Forbes, Minggu (5/4/2020), kekayaan Trump diperkirakan merosot USD 1 miliar (Rp 16 triliun) dari sebesar USD 3,1 miliar (Rp 49,6 triliun) menjadi USD 2,1 miliar (Rp 33,6 triliun). Bahkan, kekayaan bersih Presiden AS ini diprediksi bisa semakin terguncang dalam beberapa waktu ke depan.
 
 
Ini terlihat dari bisnis inti dari usaha Trump, yakni real estate komersial. Sebelum Virus Corona menyerang, sektor usaha itu bernilai sekitar USD 1,9 miliar (Rp 30,4 triliun).
 
Pada 18 Maret 2020, turun menjadi USD 1,2 miliar (Rp 19,2 triliun) lantaran real estate yang disewakannya di Manhattan sepi bak kota hantu.
 
Kondisi serupa terjadi pada bisnis perumahan, di mana Trump memiliki lebih dari 500 unit residential real estate di seluruh Amerika Serikat. Nilai bisnisnya terpangkas dari USD 235 juta ke USD 148 juta.
 
Situasi lebih parah terjadi pada bisnis perhotelan Trump. Dia mencoba menjual hotelnya di Washington DC, tapi rencana itu kini tertahan.
 
Perusahaan yang dimilikinya juga telah memangkas lebih dari 550 pegawai. Bisnisnya di sektor ini turun nilai dari USD 107 juta ke USD 38 juta.
 
Dalam sesi konferensi pers di Gedung Putih beberapa waktu lalu, Trump sempat melontarkan pernyataan terkait dampak virus corona terhadap bisnisnya.
 
"Saya sangat kurang bergairah," cetusnya. Omongan itu seakan menggambarkan kondisi bisnis lisensi dan manajemen hotel yang dikelolanya, dimana terpotong dari USD 80 juta ke USD 40 juta.
 
Nasib serupa terjadi pada usaha lapangan golf yang dimilikinya, dimana itu anjlok sekitar 20 persen dari sebelumnya USD 271 juta menjadi USD 217 juta.
 
Portofolionya di bisnis lapangan golf pun kini bergantung besar pada seberapa lama virus corona melemahkan perekonomian.
 
Bagian terbaik dalam performa bisnis Trump justru jatuh pada tumpukan uang tunainya. Trump telah keluar dari bisnis di pasar saham sejak lama, dan kini ia menyimpan rekening tunai sekitar USD 160 juta secara aman.
 
Hal tersebut mungkin dipandang sebagai investasi buruk beberapa tahun lalu, ketika aktivitas di pasar modal sedang bergairah namun ia malah kehilangan keuntungan. Tapi hari ini, perjudian tersebut berbuah manis.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya