Jubir Corona: Makin Banyak Orang Tanpa Gejala Positif Covid-19

Dari penelusuran yang dilakukan, ada semakin banyak orang tanpa gejala yang ternyata positif-19.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 04 Apr 2020, 20:00 WIB
Juru Bicara Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto saat konferensi pers Corona di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (31/3/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Juru bicara pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan saat ini sebaiknya semua orang tetap mewaspadai penularan virus corona. Sebab dari penelusuran yang dilakukan, ada semakin banyak orang tanpa gejala yang ternyata positif-19.

"Penularan yang terjadi di lingkungan masyrakat bertambah, disebabkan adanya kasus positif tanpa keluhan yang ada di tengah kita," katanya saat konferensi pers, Sabtu (4/4/2020).

Menurut Yurianto, orang tersebut disebut juga Orang Tanpa Gangguan/Gejala. "Mereka ini potensinya tinggi. Satu sisi orang tersebut tidak mengalami keluhan apapun. Tapi di sisi lain, banyak masyarakat yang masih belum melaksanakan dengan benar ketentuan physical distancing."

"Dari hari ke hari, penularan virus masih terus berjalan. Kami harap ini menjadi perhatian bersama. Kita jadikan ini titik pangkal penularan pencegahan Covid-19," ujarnya.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak bepergian

Ilustrasi Foto Keluarga (iStockphoto)

Yurianto mengatakan, sebaran kasus yang sekarang muncul adalah akibat pergerakan orang tanpa gejala yang bepergian dari kota besar--yang memiliki kasus tertinggi ke kampung atau daerah di sekitar.

Untuk itu, ia kembali mengimbau masyarakat untuk tetap berada di rumah dan tidak bepergian ataupun melakukan perjalanan kemana pun karena hal ini memiliki risiko penularan yang tinggi.

"Mari bersama-sama pahami, ini ada kunci keberhasilan kita dalam memutus rantai penularan. Oleh karena itu, berada di rumah menjadi bagian utama, disamping membiasakan mencuci tangan dengan sabun dengan air mengalir selama 20 detik," katanya.

Selain itu, kata dia, menghentikan kebiasaan yang disadari atau tidak bisa berpotensi menyebabkan infeksi Covid-19, yakni menyentuh wajah, hidung, mulut, mata. 

"Ini rute klasik infeksi penyakit ini. Mari yakini, tinggal di rumah adalah solusi yang terbaik," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya