Jokowi Ingin Daya Saing Industri Perkapalan Indonesia Meningkat

Hal ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mendukung kebijakan terkait kelautan dan perikanan Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mar 2020, 19:00 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers terkait bergabungnya Partai Amanat Nasional dengan pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (1/9/2015).(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keinginannya untuk terus meningkatkan daya saing industri perkapalan di Indonesia. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mendukung kebijakan terkait kelautan dan perikanan Indonesia.

"Saya meminta industri perkapalan untuk terus diperkuat dan kapasitas daya saing industri perkapalan nasional juga terus ditingkatkan, sehingga mampu mendukung pergerakan industri perikanan,” kata Jokowi saat memberikan pengantar pada rapat terbatas mengenai Kebijakan Kelautan Indonesia melalui konferensi video di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/3/2020).

Jokowi kemudian menyebut, salah satu langkah strategis yang perlu diakselerasi yaitu penguatan kapasitas industri perkapalan guna memenuhi kebutuhan sektor industri perikanan nasional.

Dalam pemaparannya Jokowi meyebut bahwa dalam lima tahun terkahir, kebijakan untuk mengatasi aksi pencurian ikan atau menjaga laut dari illegal fishing menuai dampak positif.

Selain kelestarian lingkungan yang terjaga, stok nasional ikan juga meningkat drastis dari 6,5 juta ton menjadi 12,5 juta ton. Untuk itu, dengan stok ikan yang banyak tersebut, industri perikanan nasional diharapkan semakin meningkat dan berkembang.

Untuk mewujudkan keinginan Jokowi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengklaim bahwa pihaknya bersama para pemangku kepentingan terkait senantiasa proaktif untuk mendukung kemajuan industri galangan kapal di Tanah Air dengan mengeluarkan program dan kebijakan strategis.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Jumlah Galangan Kapal

Galangan kapal Cilacap adalah salah satu yang terkenal di Indonesia. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Di antaranya peningkatan jumlah galangan kapal menjadi lebih dari 250 perusahaan dengan kapasitas produksi yang mencapai sekitar 1 juta tonase bobot mati (dead weight tonnage/DWT) per tahun untuk bangunan baru dan hingga 12 juta DWT per tahun untuk reparasi kapal.

"Kami terus mendorong peningkatkan investasi untuk menumbuhkan sektor industri galangan kapal di dalam negeri sekaligus juga memacu utilisasinya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga mengisi pasar ekspor," kata Menteri Agus.

Cara lainnya untuk pengembangan industri perkapalan, Agus berujar adalah adanya bantuan mengenai pendanaan proses produksi, dimana selain padat karya dan padat teknologi, karakteristik industri galangan kapal juga padat modal.

"Dalam membangun kapal, mereka membutuhkan biaya yang sangat besar, sementara proyeknya tidak bisa dijadikan jaminan oleh pihak bank" imbuhnya.

Kebijakan lainnya yang kementeriannya siapka ialah pemberian insentif fiskal. Kebijakan ini dinilai penting karena dapat memberikan keleluasaan industri galangan kapal dalam meningkatkan kemampuan dan daya saingnya.

"Kekuatan industri perkapalan di Indonesia, juga didukung sumber daya manusia yang kompeten. Untuk itu pelaku industri perkapalan di dalam negeri agar memanfaatkan teknologi modern," pungkas Agus.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya