Mengintip Proyek PLTA Asahan 3, Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan di Sumatra Utara

Proyek PLTA Asahan 3 hingga saat ini progres pembangunan mencapai 5,11 persen.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 10 Mar 2020, 08:00 WIB
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan 3 (dok: PLN)

Liputan6.com, Asahan - Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan 3 yang dibangun direncanakan berkapasitas 174 MW merupakan salah satu proyek strategis nasional yang nantinya akan menambah pasokan listrik di Sistem 275 kV Sumatera selain meningkatkan bauran energi baru terbarukan.

PLTA Asahan 3 yang dibangun terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba Samosir mengunakan sistem "run-of-river" yaitu mengalirkan air dari sungai Asahan untuk dialirkan ke turbin air melalui terowongan yang sedang dibangun sepanjang 8 km.

"Pembangunan PLTA Asahan 3 telah dimulai pada tanggal 28 Maret 2019, hingga saat ini progres pembangunan mencapai 5,11 persen," kata Agil Darmawan selaku Manager Unit Pelaksana Proyek Pembangunan Pembangkit 6 (MUPPKITSUM6) di Asahan, Selasa (10/3/2020).

Dalam masa pembangunan pembangkit ini PLN bekerjasama dengan Shimizu Corp – PT Adhi Karya (Persero) Tbk Joint Operation (SAJO) yang nantinya direncanakan beroperasi pada tahun 2023. 

Listrik yang dihasilkan PLTA Asahan 3 ini nantinya akan disalurkan untuk memperkuat sistem kelistrikan di Sumatera Bagian Utara melalui Gardu Induk 275 kV Simangkuk serta meningkatkan bauran energi baru terbarukan sebesar 3,3 persen sehingga dapat meminimalisir penggunaan pembangkit berbahan bakar fosil.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Punya Terowongan 8 Km

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan 3 (dok: PLN)

Dengan demikian peningkatan kebutuhan listrik yang terus meningkat dari tahun ke tahun bisa ditopang dengan pasokan yang andal. Sistem pengoperasian PLTA Asahan 3 yakni dengan mengalihkan aliran air sungai dan akan melewati terowongan (Headrace Tunnel) sepanjang 8 km hingga ke Powerhouse serta memutar 2 (dua) unit turbine dengan tipe Vertical-shaft Francis. 

Dengan beroperasi pembangkit ini diharapkan dapat menurunkan Biaya Pokok Produksi (BPP) untuk wilayah Sumatera Bagian Utara sekitar Rp 72/kWh serta berpotensi dalam menambah jumlah pelanggan rumah tangga setara 241.000 sambungan rumah (dengan perhitungan pelanggan 900 VA). Hingga akhir Februari 2020, pembangkit ini telah menyerap tenaga kerja hingga lebih dari 800 orang.

Selain itu, sejak tahun 2012 hingga tahun 2019, PLN juga turut aktif menjalankan tanggungjawabnya baik dalam aspek sosial, ekonomi, maupun lingkungan dengan telah menjalankan berbagai program CSR seperti Budidaya Air tawar, penyediaan bus sekolah serta program – program lain yang menunjang kegiatan masyarakat sekitar PLTA Asahan 3. 

Kapasitas bauran energi Sumatera bagian utara untuk Pembangkit EBT sampai dengan 2023 adalah sebesar 33,7 persen, dengan beroperasinya PLTA Asahan 3, maka kapasitas bauran energi untuk pembangkit EBT akan meningkat menjadi 35,6 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya