Imbas Virus Corona, Sekolah se-Jabar Diminta Tunda Kegiatan Massal

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sejumlah arahan kepada sejumlah kepala dinas pendidikan terkait pencegahan virus Corona (Covid-19).

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 10 Mar 2020, 17:00 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sejumlah arahan kepada sejumlah kepala dinas pendidikan terkait pencegahan virus Corona (Covid-19). Salah satunya, mengimbau agar sekolah menunda kegiatan-kegiatan yang berada jauh dari lingkungan kegiatan belajar dan kegiatan yang mengundang keramaian.

"Ditunda, kegiatannya tidak dilaksanakan dalam 2-3 bulan ini tapi digeser ke semester depan," katanya seusai menghadiri Rapat Koordinasi Penanganan dan Pencegahan Covid-19 dengan para Kepala Dinas Pendidikan se-Jawa Barat di Bandung, Senin (9/3/2020).

Emil, sapaan akrabnya menyebut Pemprov Jabar melalui Dinas Pendidikan mengimbau agar seluruh sekolah meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan virus Corona.

"Saya mengkoordinasikan seluruh kepala dinas pendidikan dari 27 kota kabupaten di Jawa Barat," ujarnya.

Soal keperluan informasi, kata dia, saat ini sudah ada pusat informasi resmi menyangkut Covid-19. Informasi terkait Corona tersebut selalu diungkap perkembangannya melalaui Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar).

Dia pun meminta agar para kepala dinas pendidikan di daerah memperkuat gerakan hidup sehat, memastikan guru dan siswa cuci tangan sebelum masuk kelas, memperbanyak tempat cuci tangan dengan antiseptiknya, dan memunculkan gerakan bersih-bersih di sekolah.

"Tidak boleh ada stigma stigma yang keliru. Ada satu laporan hanya karena orang tuanya kerja di rumah sakit terus anaknya kena bully juga," ucapnya.

2 dari 2 halaman

Prosedur ke Luar Negeri

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membentuk Jabar Covid-19 Crisis Center yang berada di Command Center kawasan Gedung Sate, Selasa (3/3/2020). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Lebih lanjut Emil mengatakan, Pemprov Jabar melalui Dinas Pendidikan juga sudah berencana memberlakukan prosedur khusus kepada orang tua atau anak yang bepergian ke luar negeri.

"Di Sumedang, jika ada orang tua atau anaknya bepergian ke luar negeri, maka tujuh hari melakukan karantina sendiri. Kalau tidak ada apa-apa bisa kembali lagi," katanya.

Emil lebih jauh mengatakan hingga saat ini pemerintah Jabar belum ada rencana meliburkan sekolah.

"Tidak ada urgensi untuk meliburkan sekolah. Nanti pemerintah akan mengkaji, Tapi hari ini kami tidak ada rekomendasi untuk meliburkan sekolah," katanya.

Emil menegaskan, seluruh arahan kepada kepala dinas pendidikan di daerah bersifat imbauan. Nantinya, kepala dinas menyampaikan kepada unit-unit di masing-masing sekolah.

"Asal dia mau menjelaskan (tidak ada sanksi). Bisa mempertanggungjawabkan alasan-alasan rasional melakukan kegiatan apapun. Kita kan ingin waspada tapi rasional," ujar Emil.

Simak video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya