Investasi China Turun, BKPM Garap Pasar Eropa dan Timur Tengah

BKPM menyebutkan investasi yang masuk ke Indonesia merosot akibat penyebaran virus corona

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Mar 2020, 18:15 WIB
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebutkan investasi yang masuk ke Indonesia merosot akibat penyebaran virus corona dari Wuhan, China. Alasannya, China merupakan negara terbesar kedua yang berinvestasi di Indonesia.

Menanggulangi ini, BKPM melakukan ekspansi investasi ke berbagai negara. Misalnya ke Singapura, Jepang, Korea hingga beberapa negara di Eropa dan Timur Tengah.

"Korea kan tidak semuanya kena, dan lagi bagus (investasinya)," kata Bahlil di Kantor BKPM, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2020).

Bahlil mengklaim, saat ini pihaknya sudah mendapatkan investasi dari sebuah negara di Asia. Nilai investasinya mencapai USD 3 miliar sampai USD 4 miliar.

Investasi tersebut nantinya akan membuat smelter hingga tingkat stainless steel. Namun dia masih enggan membeberkan nama perusahaan dan asal negaranya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Investasi Dalam Negeri

Ketua Dewan Pembina Repnas, Bahlil Lahadalia memberi sambutan pada acara syukuran menyambut kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Jakarta, Sabtu (20/4). Syukuran kemenangan digelar berdasarkan pantauan hitung cepat tim internal yang memenangkan pasangan nomor urut 01. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Tak ketinggalan, BKPM juga menggarap investasi di dalam negeri. Mantan Ketua HIPMI ini menyebut, investasi dari dalam negeri sedang meningkat. Sudah muncul kepercayaan pengusaha dalam negeri setelah mendapatkan kemudahan dalam kredit perbankan.

"Selama ini kredit-kredit sudah oke dari bank tapi belum direalisasikan, sekarang sudah mulai direalisasikan. Jadi menggairah nih," tutur Bahlil.

Dia menambahkan, dalam kondisi ini, pemerintah sebaiknya sudah harus mulai mencari cara untuk memperbesar investasi asal dalam negeri. Sebab, semakin besar dan semakin banyak investasi dari dalam negeri itu jauh lebih baik.

Untuk itu, dia optimis target investasi Rp 886 triliun tahun ini bakal tercapai. Sebagai mantan pengusaha, dia yakin virus corona bukan masalah besar.

Dibalik kendala harus ada ruang dan solusi. Kalau pengusaha akalnya banyak dan ada saja caranya. Meski bukan lagi pengusaha, tapi dia menggunakan trik pengusaha dalam kondisi saat ini.

"Sama, kita BKPM kan sales negara, marketing negara. Jadi kalau kemudian investasi China menurun, BKPM harus mencari di tempat yang lain," kata Bahlil mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya