Ibu Hamil dan Bayi Jadi Korban Serangan Diduga Didalangi Boko Haram Nigeria

Kelompok militan Boko Haram diduga melakukan aksi serangan yang menewaskan 30 orang, termasuk ibu hamil dan bayi.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 11 Feb 2020, 15:26 WIB
Tentara Nigeria bersiaga menghadapi serangan kelompok militan yang berafiliasi dengan ISIS dan Boko Haram (AP)

Liputan6.com, Abuja - Setidaknya 30 orang, termasuk seorang wanita hamil dan bayi, tewas dan serangan yang dilakukan oleh diduga tersangka gerilyawan Boko Haram. Dalam insiden tersebut, para pelancong yang sedang tidur di negara bagian Borno, Nigeria juga dibakar, kata juru bicara gubernur kepada CNN.

Serangan itu terjadi di Desa Auno, sekitar 20 kilometer dari ibu kota Maiduguri sekitar pukul 10 malam Minggu malam, kata asisten gubernur media Borno State Isa Gusau, seperti dikutip dari CNN, Selasa (11/2/2020).

Mereka membakar 18 kendaraan, termasuk truk yang sarat dengan produk makanan, dan barang-barang lainnya yang akan dibawa ke pasar di kota pada hari berikutnya, kata Gusau.

Gambar dari tempat kejadian menunjukkan jenazah yang hangus tergeletak di samping kendaraan yang terbakar.

Seorang penduduk lokal, Shehu Tanko mengatakan bahwa jasad seorang wanita hamil dan bayinya termasuk di antara mereka yang ditemukan dari aksi tersebut.

Berita tentang serangan itu dirilis setelah gubernur Negara Bagian Borno mengunjungi daerah itu Senin sore.

"Mereka terbakar di mana-mana. Api masih menyala sampai pagi ini. Kami masih mencari banyak orang di sekitar sini," kata Tanko. Berita tentang serangan itu dirilis setelah gubernur Negara Bagian Borno mengunjungi daerah itu Senin sore.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Belum Ditemukan Tersangka Pasti

Ilustrasi Boko Haram

Hingga kini, belum ada yang dikonfirmasi bertangung jawab atas serangan tersebut.

Namun, kelompok Boko Haram memang telah berperang selama satu dekade di wilayah tersebut. Aksinya termasuk membakar desa, menyerang pos pemeriksaan militer dan menculik penduduk, di tengah klaim berulang-ulang oleh pemerintah bahwa mereka telah dikalahkan.

Pemberontakan Boko Haram telah menggusur puluhan ribu penduduk dan 112 siswi Chibok yang diculik oleh militan kelompok itu pada tahun 2014 masih hilang.

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengatakan pada pertemuan dewan keamanan Uni Afrika di Addis Ababa pada hari Senin bahwa pemerintahnya bekerja untuk menjamin pembebasan semua anak dan warga yang ditahan oleh teroris.

"Karena alasan inilah pemerintah Nigeria secara keras mengutuk, dan memerangi secara frontal aktivitas mengerikan kelompok teroris seperti Boko Haram dan apa yang disebut sebagai Negara Islam," kata Buhari dalam sebuah pernyataan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya