Isu Saham Gorengan Tak Pengaruhi Minat Investor Asing

Isu saham gorengan tengah marak dibahas lantaran adanya temuan perusahaan seperti PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero)

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Jan 2020, 17:30 WIB
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan isu terkait saham gorengan yang mencuat belakangan ini tidak berpengaruh terhadap minat investor asing dalam menanamkan modalnya di Indonesia.

Seperti diketahui, isu saham gorengan tengah marak dibahas lantaran adanya temuan perusahaan seperti PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero) yang salah menempatkan portofolio di emiten yang sahamnya anjlok.

"Kalau ditanya sentimennya memang sentimen negatif. Tapi apakah berpengaruh terhadsp minat investor asing ke Indoneisa? Saya rasa tidak," tegas Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widito Widodo di Jakarta, Jumat (10/1/2020).

Laksono memaparkan, investor asing memang lebih fokus terhadap saham blue chip atau saham pada perusahaan yang memiliki kapitalusasi pasar besar. Sementara saham yang digoreng rata-rata nilai kapitalisasi pasarnya kecil.

"Saham-saham yang disebut saham gorengan tentu berbeda dengan investor asing yang lebih fokus ke saham-saham besar di IDX 80. Malah lebih fokus ke LQ45 bahkan IDX30," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Isu Global

Layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut dia, investor asing saat ini lebih memikirkan isu yang terjadi di ranah global, seperti konflik antara Amerika Serika (AS) dan Iran serta kesepakatan dagang Negeri Paman Sam dan China.

"Mereka lebih terdampak terhadap kejadian-kejadian saat ini dunia, seperti ketegangan di belahan semenanjung Arab antara As-Iran. Mereka juga lebih concern kepada berita ekonomi dari indonesia dan politik di Indonesia," ungkapnya.

"Tapi soal berita politik juga mereka sudah terbiasa dengan Indonesia yang negara dinamins, sudah tidak menjadi fokus. Fokusnya lebih kepada domestik ekonomi dan risiko ekonomi global secara keseluruhan," dia menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya