5 Kemiripan Jurgen Klopp dengan Sir Alex Ferguson

Jurgen Klopp dinilai punya beberapa kemiripan dengan Sir Alex Ferguson

oleh Hesti Puji Lestari diperbarui 07 Jan 2020, 18:25 WIB
Pelatih Liverpool Jurgen Klopp (tengah) melambaikan tangan kepada para suporter ketika mereka merayakan kemenangan atas Leicester City pada pertandingan Liga Inggris di King Power Stadium, Leicester, Inggris, Kamis (26/12/2019). Liverpool menang 4-0. (Oli SCARFF/AFP)

Jakarta- Di bawah asuhan Jurgen Klopp, Liverpool meraih masa kejayaan. Mereka berpeluang menjuarai Premier League untuk pertama kalinya sepanjang sejarah setelah musim lalu cuma jadi runner-up.

Klub yang bermarkas di Anfield itu kalah dengan selisih skor satu poin dari Manchester City yang berhasil juara dengan koleksi 98 poin. Namun, musim ini berbeda.

Superioritas Liverpool tak terbendung. Klub racikan Jurgen Klopp itu kukuh di puncak klasemen sementara dengan raihan 58 poin.

Dari 20 pertandingan yang telah dilalui di kompetisi domestik, Liverpool belum pernah kalah. The Reds mendulang 19 kemenangan dan satu hasil imbang.

Bukan hanya di kompetisi domestik, pelatih asal Jerman itu juga membawa Liverpool berjaya di kompetisi Eropa.

Pada musim 2015-2016, Klopp berhasil mengantar Liverpool ke final Liga Europa, meski kalah dari Sevilla dengan skor 0-1. Satu tahun setelahnya atau pada musim 2017-2018, Klopp berhasil membawa Liverpool ke final Liga Champions meski kalah dari Real Madrid dengan skor 1-3.

Terakhir, Liverpool sukses menjadi juara Liga Champions musim 2018-2019 setelah mengalahkan Tottenham Hotspur dengan skor 2-0.

Jurgen Klopp juga mengantar Liverpool menjadi satu-satunya klub Inggris yang memenangi Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub di tahun yang sama sekaligus.

Mengacu pada hal tersebut, Jurgen Klopp mulai dibanding-bandingkan dengan manajer terbaik yang pernah dimiliki Manchester United, Sir Alex Ferguson. Pria asal Skotlandia tersebut disebut sebagai manajer terbaik di Inggris, bahkan salah satu yang paling mumpuni di dunia. 

Ferguson mampu membangun sebuah dinasti di Manchester United, yang bergelimang gelar. Selama ditangani Ferguson, MU menjadi klub yang sangat disegani dan sulit dikalahkan, baik di Inggris maupun Eropa. 

Melansir dari berbagai sumber, Bola.com telah merangkum tiga kemiripan Jurgen Klopp dengan Sir Alex Ferguson yang dirangkum dari berbagai sumber. Apa saja kemiripan itu? Berikut rinciannya.

2 dari 6 halaman

1. Dedikasi dan Kesungguhan

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp melihat para pemainnya bertanding melawan Brighton and Hove Albion pada lanjutan Liga Inggris di Anfield Stadium (25/8). Liverpool menang tipis atas Brighton 1-0. (AFP Photo/Lindsey Parnaby)

Klopp baru empat tahun menangani Liverpool. Namun kecintaannya kepada klub yang bermarkas di Anfield itu tak perlu diragukan lagi.

Klopp disebut sebagai salah satu pelatih yang memberikan 100 persen hatinya untuk Liverpool. Setidaknya itulah yang disampaikan mantan pemain The Reds, James Milner, beberapa waktu lalu.

"Dia memberikan 100 persen setiap hari dan yang dia lakukan fantastis bagi klub sejak dia berada di sini," tutur Milner.

Dedikasi pelatih asal Jerman itu membuatnya kerap disamakan dengan mantan pelatih MU, Sir Alex Ferguson. Kecintaan Ferguson kepada MU tak perlu diragukan lagi, pelatih yang kini telah pensiun itu 27 tahun menukangi Setan Merah dan mempersembahkan 38 trofi.

3 dari 6 halaman

2. Pelatih yang Dicintai

Striker muda Liverpool, Curtis Jones (kanan) saat bersama Jurgen Klopp (Jason Miller / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)

Klopp berhasil membawa Liverpool kembali ke puncak kejayaannya. Jurgen Klopp disebut menjadi pelatih yang membawa budaya baru di Liverpool.

Klopp juga menjadi sosok yang dihormati dan dikagumi seluruh staf, pemain, dan manajemen The Reds. Jarang ada pemain yang berulah sejak Liverpool ditangani Klopp. 

Pemain Liverpool, Virgil van Dijk, bahkan pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, pernah mengatakan kekaguman mereka kepada Jurgen Klopp.

Skenario yang dibangun Klopp tersebut mirip dengan apa yang dijalankan Sir Alex Ferguson di Manchester United akhir tahun 80-an lalu. Saat itu, Sir Alex juga menjadi manajer yang bisa mengubah budaya Setan Merah.

Keberhasilannya itu juga membuat Ferguson menjadi sosok yang paling dihormati dan dikagumi, bahkan sampai sekarang. 

4 dari 6 halaman

3. Percaya dengan Pemain Akademi

Para pemain Liverpool merayakan gol yang dicetak Trent Alexander-Arnold ke gawang Leicester pada laga Premier Laegue di Stadion King Power, Leicester, Kamis (26/12). Leicester kalah 0-4 dari Liverpool. (AFP/Oli Scarff)

Baik Klopp ataupun Sir Alex Ferguson sama-sama mampu melihat potensi pemain muda. Keduanya bahkan memberi kesempatan kepada pemain akademi klub masing-masing untuk unjuk gigi.

Pengamatan keduanya juga cukup akurat. Jurgen Klopp sukses membuktikan bahwa pemain pilihannya yakni Trent Alexander-Arnold menjadi pemain yang layak diperhitungkan saat ini. Yang terbaru, kepercayaan Klopp terhadap pemain akademi berusia 18 tahun dibayar lunas dengan gol spektakuler ke gawang Everton di Piala Liga, Minggu (5/1/2020) waktu setempat. 

Sementara di sisi Ferguson, kepercayaan Ferguson pada pemain akademi sudah terbukti, salah satunya para anggota Class of 92, seperti Ryan Giggs, Paul Scholes, Gary Neville, Nicky Butt, hingga David Beckham. 

Kedua pelatih tersebut juga memiliki kecermatan yang hampir mirip soal pemain. Di bawah Sir Alex Ferguson, sejumlah bintang sepak bola dunia lahir.

Salah satunya adalah Cristiano Ronaldo. Strategi ini mirip yang dilakukan oleh Jurgen Klopp. Pelatih asal Jerman itu baru saja meresmikan pemain asal Jepang, Takumi Minamino.

Menurut Klopp, Minamino bisa menjadi tumpuan menjanjikan di Liverpool. Klopp mampu melihat potensi dari pemain yang tak bisa dilihat manajer lain.

Pendapat tentang kemiripan Klopp dan Ferguson dalam memercayai pemain akademi diungkapkan mantan striker di Premier League yang kini jadi pundit, Dion Dublin.  

"Jurgen Klopp seperti Sir Alex Ferguson baru. Maksud saya, dia menjalankan klub dari atas hingga bawah. Dia memastikan para pemain akademi bermain sama seperti tim utama. Saat mereka dimainkan, mereka tahu tugasnya. Mereka tahu tugasnya, tahu posisinya di mana, dan siapa yang didengarkan," kata Dublin kepada BBC Radio 5 Live.

 

5 dari 6 halaman

4. Mulai Membangun Dinasti

Manajer Liverpool asal Jerman, Jurgen Klopp. (AFP/Oli Scarff)

Sama seperti Sir Alex Ferguson, Jurgen Klopp tak hanya menargetkan kemenangan di Liverpool. Sejak datang ke Anfield pada 2015, Klopp terlihat membangun dinasti, sama seperti yang dilakukan Ferguson di Old Trafford. 

Hasilnya mulai terlihat nyata, terutama dari sisi prestasi. Dia mengantar The Reds ke tiga kali final komopetisi Eropa dan memenangi satu di antaranya.

Dia juga membawa Liverpool sangat dominan pada musim ini. Klopp jelas terlihat sedang membangun sesuatu yang hebat di Anfield.  Pelatih asal Jerman tersebut telah mencapai titik ketika tak ada yang meragukan kapasitasnya membawa Liverpool kembali ke masa kejayaannya. 

Saat ini, yang dibutuhkannya adalah trofi Premier League. Sudah 30 tahun The Reds tak menjuarai liga. Jika berhasil memutus puasa gelar itu, Klopp tak diragukan punya kemampuan membangun dinastinya di Anfield. 

Tak diragukan, The Reds punya potensi memenangi banyak gelar di bawah Jurgen Klopp. Di bawah Ferguson, MU juga pernah mendominasi seperti saat itu. 

 

6 dari 6 halaman

5. Bukan Sekadar Pelatih

Kehadiran Sir Alex Ferguson sebagai pelatih MU menjadi perusak hegemoni kekuasaan Liverpool. Pria Skotlandia itu berhasil mempersembahkan 13 gelar juara Liga Inggris untuk Setan Merah. (AFP/Paul Ellis)

Sir Alex Ferguson menyatakan misinya dengan jelas saat datang ke Manchester United pada 1986. Dia ingin mendapat kepercayaan memegang kendali penuh di tim. Ferguson bukan hanya bertugas sebagai pelatih yang menyusun taktik saat pertandingan. 

Dia juga memegang kuasa penuh dalam urusan transfer pemain, hingga perekrutan pemain di akademi dan pengembangannya. Bahkan, ketika Keluarga Glazers mengambil alih Manchester United, kekuasaan Ferguson sama sekali tak terusik. 

Jurgen Klopp juga menuntut peran serupa di Liverpool. Hasilnya sudah terbukti selama empat tahun menangani Liverpool. Dia bisa membeli pemain benar-benar seperti yang dibutuhkan, tanpa banyak campur tangan dari pemilik klub. Klopp juga punya peran di akademi klub, sehingga pasokan pemain ke tim utama berjalan bagus. 

 Disadur dari Bola.com (Penulis Hesti Puji Lestari/Published Yus Mei, Published 7/1/2020)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya