Kemendagri Belum Terima Surat Pengunduran Diri Wakil Bupati Nduga

Kemendagri telah meminta agar Gubernur Papua untuk membinda Wakil Bupati Nduga dan bawahannya.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 29 Des 2019, 12:33 WIB
Gedung Kementerian Dalam Negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri menegaskan, hingga kini belum menerima surat pengunduran diri Wakil Bupati Nduga, Wentius Nimiangge. Adapun pengunduran diri Wentius tersebut sebagai bentuk protes atas penembakan aparat terhadap warga Nduga.

"Hingga saat ini belum ada, kami belum menerima surat pengunduran diri Wakil Bupati Nduga," kata Kapuspen Kemendagri, Bahtiar dikutip dari keterangan resmi, Minggu (29/12/2019).

Alasan pengunduran diri Wentius tersebut dibahas dalam rapat Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam) di Jakarta pada Jumat 27 Desember 2019 lalu. Hasilnya, tidak ada penembakan sebagaimana klaim Wentius.

"Tidak ada penembakan seperti yang dikatakan Wakil Bupati Nduga, apalagi ditembak oleh aparat TNI-Polri yang di sana justru notabene bertugas untuk menjaga keamanan, sekali lagi tidak ada aksi menembak warga sipil," jelas Bahtiar.

Kemendagri telah meminta agar Gubernur Papua selaku wakil pemerintah pusat di daerah untuk melakukan pembinaan kepada Wakil Bupati Nduga dan bawahannya. Kemendagri juga menyerahkan hal ini kepada Pemerintah Provinsi Papua untuk menanganinya dengan baik sesuai undang-undang.

"Kita sudah cek kepada pejabat Pemprov Papua bahwa surat pengunduran diri tersebut juga belum diterima oleh Pemprov Papua. Jika ada pasti kami layani dengan baik dan proses sesuai dengan ketentuan pasal 79 UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah," tutur Bahtiar.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Pernyataan Menko Polhukam

Menkopolkhukam Mahfud MD di Papua. (foto: Liputan6.com/Katharina Janur)

Sebelumnya, Wakil Bupati Nduga, Papua, Wentius Nimiangge mengundurkan diri pada Selasa 24 Desember 2019 lalu. Ia menyebut pengunduran dirinya sudah diketahui Bupati Nduga Yairus Gwijangge dan disebabkan adanya ajudan yang tertembak.

Menanggapi hal tersebut, Menko Polhukam Mahfud Md menegaskan, tidak ada kasus penambakan ajudan maupun sopir Wabup Nduga.

"Kasus Nduga katanya bupatinya mengundurkan diri karena ada sopir, ajudannya kena tembak itu tidak ada, tidak ada," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jumat (27/12/2019).

Mahfud sudah mengkonfirmasi langsung pada TNI dan Polri mengenai kabar penembakan itu. Hasilnya, tidak ada penambakan.

"Tidak ada ajudan atau sopir wabup Nduga yang ditembak oleh tentara maupun Polisi. Dikonfirmasi oleh TNI maupun Polisi termasuk Menlu dengan semua jajarannya tidak ada itu," tegasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya