Zaman Makin Maju Jangan Mager, Teknologi Bantu untuk Tetap Bergerak

Kehadiran teknologi di zaman serba mudah seperti saat ini seharusnya bisa membantu Anda untuk tetap aktif bergerak.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 07 Des 2019, 14:00 WIB
ilustrasi jalan kaki/Photo by Brooke Cagle on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Kemajuan zaman tak seharusnya membuat seseorang jadi mager atau malas bergerak. Dengan adanya teknologi seharusnya makin mempermudah manusia modern beraktivitas fisik.

“Banyak kemudahan yang menyebabkan kita harus beraktivitas contohnya tread mill, aplikasi olahraga di jam tangan maupun handphone,” kata Direktur Keselamatan Kerja dan Olahraga Kementerian Kesehatan RI, drg. Kartini Rustandi, M.Kes.

Kartini juga mengimbau masyarakat tidak terlena dengan kemudahan yang ada di zaman sekarang. Jangan sampai terjebak pada perilaku hidup sedentari atau tidak banyak bergerak.

Pastikan, kata Kartini, melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari. Tak perlu berolahraga menggunakan alat-alat mahal. Berolahraga bisa juga dengan berjalan kaki sekitar 10 ribu langkah per hari seperti dikutip dari rilis Kementerian Kesehatan RI. 

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Manfaat Anak-Anak Aktif Bergerak

Anak-anak bermain permainan tradisional gobak sodor ditemani sejumlah mahasiswa dari Penggerak Olahraga saat car free day (CFD) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (14/7/2019). Kegiatan yang rutin digelar ini untuk mengajak masyarakat DKI Jakarta aktif berolahraga. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kartini menambahkan selain orang dewasa, aktivitas fisik juga penting bagi tumbuh kembang anak. Dengan banyak bergerak nantinya gerak kasar dan gerak halusnya bisa tumbuh dengan baik.

“Terutama adalah kekompakan tulang. Anak kecil itu harus 4L yaitu lompat, loncat, lempar dan lari, ini akan sangat membantu kepadatan tulang,” ungkapnya.

Dia pun berharap agar masyarakat modern Indonesia semangat bergerak sehingga tetap sehat. Sehingga, nantinya masyarakat Indonesia yang kurang beraktivitas fisik bisa turun dari angka 33,5 persen berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018.

“Ayo bergerak, kita harus bergerak karena Indonesia harus lebih baik dan lebih sehat agar masyarakatnya unggul dan mampu bersaing. Kita harus bergerak, karena sehat dimulai dari diri sendiri,” katanya. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya