Sukses

Aplikasi Pelaporan Kasus Perundungan Kota Bandung, Warga dan Sekolah Diminta Gesit Melapor

Upaya pelaporan yang bisa ditempuh di antaranya lewat Senandung Perdana (Sekolah dan Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak)

Liputan6.com, Bandung - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Bandung, Uum Sumiati menyampaikan, pemerintah berkomitmen memberikan pelayanan dan perlindungan terhadap anak.

Di sisi lain, pihak sekolah dan masyarakat pun diminta gerak cepat dalam menyampaikan pelaporan kasus-kasus perundungan di lingkungan sekitar.

"Ini sebagai langkah strategis dan pencegahan perundungan di Kota Bandung," kata Uum dikutip dalam siaran pers, Selasa, 7 Mei 2024.

Uum menyampaikan, upaya pelaporan yang bisa ditempuh di antaranya lewat Senandung Perdana (Sekolah dan Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak), sebuah aplikasi pelaporan perundungan yang bisa diunduh di play store.

Aplikasi ini juga merupakan alat bantu dalam upaya pencegahan, deteksi, dan penanggulangan masalah-masalah yang mengancam kesejahteraan perempuan.

"Kita manfaatkan saluran bantuan, ada layanan aplikasi Senandung Perdana, Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) dan layanan UPT di dinas," ungkapnya.

Sosialisasi

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung diaku terus berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat, murid dan tenaga pendidik dalam memberikan kenyamanan selama pembelajaran. Hal itu diyakini bisa mencegah perundungan atau bullying.

"Hal tersebut tentunya harus didorong dengan suasana yang aman, nyaman dan menyenangkan, sehingga suasana kondusif," tutur Plh Sekretaris Daerah Kota Bandung, Hikmat Ginanjar saat Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak, di SMPN 2 Bandung, Senin 6 Mei 2024.

Hikmat menambahkan, jika kenyamanan hadir setiap sekolah, maka inovasi akan muncul dan menjadi hal terbiasa.

"Kalau menyenangkan, kreativitas dan inovasi akan muncul dan terbiasa. Jadi ide gagasan akan muncul, ini harus dibiasakan," tuturnya.

Menurut Hikmat, suasana sekolah yang nyaman dan aman sangat penting untuk menyiapkan generasi bangsa yang akan datang.

"Kegiatan hari ini bagi kami semua memiliki arti yang penting dan strategis. Kita semua dalam menyiapkan generasi bangsa," tuturnya.

Menurutnya, sosialisasi memantapkan para murid dan tenaga pendidik untuk lebih memahami kenyamanan belajar. Oleh karenanya, menghadirkan psikolog dalam memberikan materi untuk dipahami.

"Kegiatan ini meningkatkan bahwa perundungan tidak menyenangkan, akan buat suasana itu tidak kondusif. Maka sosialisasi sekarang ini tidak hanya bagi kepala sekolah, guru, tapi termasuk peserta didik agar memahami sesuai Merdeka Belajar," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini