MER-C Temui Ma'ruf Amin Laporkan RS Indonesia untuk Myanmar Rampung

Sarbini mengatakan, rumah sakit di Myanmar tersebut adalah simbol kebinekaan. Sebab dibangun dari tiga organisasi MER-C, Walubi, dan PMI.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Des 2019, 12:28 WIB
Head of presidium MER-C Sarbini Abdul Murad (kanan) di kantor Wapres, Kamis (12/5/2019).(Merdeka.com/ Intan Umbari)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima kedatangan head of presidium Medical Emergency Rescue Commite (MER-C) Sarbini Abdul Murad di kantornya. Dalam pertemuan tersebut, Sarbini melaporkan pada Ma'ruf terkait pembangunan rumah sakit Indonesia untuk Myanmar di Myaung Bwe, Mrauk U, Rakhine State, telah rampung.

"Kami melaporkan bahwa RS Indonesia di Myanmar telah selesai pada tahap fisik, Pak Wapres memberikan apresiasi yang luar biasa," kata Sarbini usai bertemu Ma'ruf Amin di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara, Kamis (5/12/2019).

Dia berharap, Ma'ruf Amin dapat meresmikan rumah sakit di Myanmar tersebut. Rencananya peralatan kesehatan atau alkes akan dihadirkan pada satu atau dua bulan mendatang.

"Kami akan undang Pak Wapres untuk meresmikan rumah sakit tersebut," ungkap Sarbini.

Sarbini mengatakan rumah sakit tersebut adalah simbol kebinekaan. Sebab dibangun dari tiga organisasi MER-C, Walubi, dan PMI.

"Kita ingin perkenalkan pada publik Myanmar, bahwa Indonesia, Muslim dengan Budha bisa bekerjasama membangun rumah sakit dan ini sebuah pembelajaran secara langsung kepada pihak Myanmar," ungkap Sarbini.

Sebab itu, nantinya yang akan bekerja di rumah sakit tersebut juga terdiri dari dua komunitas yaitu Islam dan Budha. Tidak hanya itu, dia juga akan mengirimkan empat orang pengawas, tim ahli dari Indonesia untuk mengawasi proses pembangunan RS.

"Jadi teman-teman ini merekrut tukang-tukang dari sana dari dua komunitas Muslim dengan Budha, sehingga sejak awal kita coba untuk mereka bisa berinterakasi dua komunitas ini untuk membangun RS. Jadi dananya ini adalah kombinasi Muslim dengajn Budha, pekerjaan-pun juga," ungkap Sarbini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Simbol Pluralisme

Presidium Mer-C, Sarbini Abdul Murad (tengah) memberikan keterangan usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (13/6). Pertemuan membahas kemungkinan membangun Rumah Sakit Islam di Myanmar. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) menemui wapres Jusuf Kalla di kantornya, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, pada Kamis 13 Desember 2019 untuk melaporkan kemajuan pembangunan rumah sakit Indonesia untuk Myanmar di Myaung Bwe, Mrauk U, Rakhine State.

Presidium MER-C Sarbini Abdul Mirad menjelaskan, pembangunan rumah sakit tersebut adalah bentuk bantuan dari Indonesia untuk negara yang berkonflik.

"Kita barusan ketemu Pak Wapres melaporkan pogres pembangunan rumah sakit Indonesia di Myanmar atau Rumah Sakit Persahabatan Indonesia-Myanmar," kata Sarbini usai bertemu JK di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara, Kamis (13/12/2018).

Sarbini menjelaskan, rumah sakit tersebut sudah hampir rampung. Pembangunan sudah mencapai sekitar 80 persen dan akan diresmikan pada Februari 2019.

Dia mengatakan, rumah sakit tersebut adalah bentuk simbol dari pluralisme Indonesia. Rumah sakit tersebut adalah bentuk bantuan dari rakyat Indonesia yang diwakili oleh Walubi, MER-C, dan PMI.

Dia juga menjelaskan JK pun mendukung terkait bangunan rumah sakit di Myamar. Salah satunya, JK sebagai ketua PMI akan menawarkan water treatment untuk membantu masalah terkait air jernih di sana.

"Sebab PMI punya alat sarana dan skil untuk di sana," kata Presidium MER-C ini.

 

 

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya