Tersirat Sepenggal Doa dari Slogan yang Diucapkan Menkes Terawan

Slogan khas Kemenkes RI terdengar berbeda saat diucapkan Menkes Terawan di Pondok Pesantren Gontor.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 24 Nov 2019, 07:00 WIB
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto saat foto bersama santriwati di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri pada Sabtu, 23 November 2019. (Foto: Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes)

Liputan6.com, Ngawi - Apabila biasanya Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menggaungkan slogan "Salam Sehat, Sehat Indonesia" di setiap kegiatannya, ada yang berbeda saat Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, berkunjung ke Ngawi, Jawa Timur pada Sabtu, 23 November 2019.

Di hadapan para santriwati di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri, Terawan memberikan sedikit perbedaan dari slogan khas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tersebut.

"Ada satu tambahan," kata Menkes Terawan usai mengatakan "Salam Sehat" dan disusul dengan jawaban "Sehat Indonesia" dari para santriwati.

"Kalau 'Salam Sehat, Sehat Indonesia' baru selesai di sisi horisontal, kita butuh sisi vertikal supaya kita semua menjadi berakhlak mulia," kata Terawan.

 

Video Menarik Menkes Terawan

2 dari 2 halaman

Menkes Terawan Modifikasi Slogan Khas Kemenkes RI

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Terawan Agus Putranto diberikan hadiah berupa baju koko berwarna putih dan peci hitam saat mengunjungi Pondok Pesantren yang ada di Gontor. (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Maka itu, usai menggaungkan slogan tersebut Terawan memodifikasinya dengan tambahan satu kata lagi yaitu "Bersyukur"

"Jadi, kalau saya bilang 'Salam Sehat', (dijawab) 'Sehat Indonesia' langsung membungkam tangannya (dan mengatakan) 'Bersyukur'," kata Menkes.

Tentu saja, slogan baru tersebut disambut dengan meriah oleh para santriwati yang hadir di sana.

Dalam kunjungannya ke Universitas Darussalam Gontor, Ponorogo, Terawan juga mengatakan hal serupa. Slogan itu dilontarkannya di depan para mahasiswa santri usai senam pagi bersama dirinya.

"Itu maksudnya kita menyelesaikan hubungan horisontal, kemudian tidak lupa kita bersyukur memanjatkan rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, sehingga kita diridhoi, diberkahi, dan kalian semua menjadi pemimpin-pemimpin bangsa masa depan," kata Terawan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya