Golkar Babel Tawarkan Opsi Musyawarah saat Pemilihan Ketum di Munas Golkar

Hendra khawatir, bila opsi voting yang akan diambil, maka dampak yang ditumbulkan bisa saja bakal memecah keutuhan Golkar

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Nov 2019, 18:50 WIB
DPD Golkar Bangka Belitung memberikan dukungan kepada Airlangga Hartarto di Munas Golkar Desember mendatang. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Munas Partai Golkar dipastikan bakal berlangsung awal Desember mendatang. Dua tokoh, yaitu Bambang Soesatyo dan Airlangga Hartarto telah memastikan diri bakal maju di Munas Partai berlambang beringin itu.

Terkait pelaksanaan Munas, Ketua DPD Golkar Bangka Belitung (Babel), Hendra Apollo menilai suasana konflik antara dua kubusemakin terlihat jelang Munas. Dia khawatir kerasnya dinamika politik antara kubu Bamsoet dan Ailrlangga dapat menjurus pada perpecahan di Golkar.

Untuk menghilangkan hal itu, Hendri mengusulkan agar pemilihan ketua dilakukan secara musyawarah dan aklamasi.

"Penetapan ketua umum harus dilakukan secara aklamasi. Harus bisa! Kalau tidak aklamasi, ya, musyawarah mufakat. Itu memang jalan terbaik. Kalau sampai ke acara pemilihan, pastinya dengan pemungutan suara, itu bahaya! Voting berpotensi mengancam keutuhan partai,”  papar Hendra Apollo saat dihubungi Rabu (13/11/2019). 

Dia pun khawatir, bila opsi voting yang akan diambil, maka dampak yang ditumbulkan bisa saja bakal memecah keutuhan Golkar, dan sangat mungkin melahirkan partai baru. “Saya khawatirkan partai akan kembali pecah, bahkan mungkin saja akan lahir partai baru," kata dia.

Kendati menyarankan pemiliahn melalui musyawarah, Hendra mengaku pihaknya mendukung Airlangga Hartarto kembali menjadi Ketua Umum Partai Golkar. 

"Kita perjuangkan aklamasi atau musyawarah mufakat untuk Pak Airlangga Hartarto," tegas Hendra Apollo.

"Sikap seluruh voter atau pemilik suara di Babel sudah jelas. Kami solid untuk aklamasi atau musyawarah mufakat. Pilihannya hanya dua itu, kalau tidak aklamasi ya musyawarah mufakat. Kalau memungkinkan sikap Babel ini akan saya sampaikan di Rapimnas," papar Hendra Apollo yang juga Wakil Ketua DPRD Babel.

Rapimnas Partai Golkar, digelar 14-15 November, menjadi mekanisme wajib bagi partai berlambang pohon beringin sebelum perhelatan munas.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Tetap Solid

Rapimnas diikuti seluruh pengurus DPP Partai Golkar dan pimpinan DPD tingkat I Partai Golkar dari seluruh Indonesia. Selain mengesahkan jadwal pelaksanaan Munas Golkar kepada seluruh jajaran yang hadir, Rapimnas juga membahas persiapan gelaran Pilkada serentak tahun 2020. Golkar harus mempersiapkan pelbagai langkah dan strategi untuk menghadapi gelaran tersebut.

"Pastinya kita menginginkan kemenangan di pilkada 2020, bagi kader-kader Golkar di daerah. Kemenangan kader-kader partai itu dimungkinkan jika kita tetap solid, baik di pusat maupun daerah. Nah, kalau pusat terancam perpecahan, bagaimana kita bisa bicara kemenangan-kemenangan di pilkada serentak tahun depan?" Hendra Apollo balik bertanya.

Dalam pandanganya, situasi menjelang munas kurang kondusif. Friksi-friksi kian menguat. Dia juga menyebut, tidak menafikan kemungkinan adanya politik uang. Walau demikian, Hendra meyakini, kader-kader Golkar sudah dewasa untuk mencermati dinamika yang terjadi dan ancaman perpecahan.

"Sejarah membuktikan bahwa Golkar selamat dari konflik sebesar apa pun. Saya masih percaya itu. Golkar itu partai besar," tandasnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya