Jokowi: Saya Pastikan Ada Menteri Asal Papua yang Masuk Kabinet Periode Kedua

Jokowi mengaku susunan kabinet periode 2019-2024 sudah rampung. Namun, dia tak menutup kemungkinan adanya perubahan di detik-detik terakhir

oleh Lizsa Egeham diperbarui 11 Okt 2019, 12:04 WIB
Pasangan Presiden dan Wapres terpilih, Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin memberikan sambutan pada Rapat Pleno Terbuka Penetapan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu 2019 di Gedung KPU, Jakarta, Minggu (30/6/2019). (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan ada orang asli Papua yang masuk jajaran menteri kabinet periode kedua. Namun, Jokowi enggan mengungkapkan berapa tokoh asli Papua yang akan mengisi pos kementerian.

"Saya pastikan ada. Saya pastikan ada. Nanti dilihat," ujar Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (11/10/2019).

Mantan Gubernur DKI Jakarta mengaku susunan kabinet periode 2019-2024 sudah rampung. Namun, Jokowi tak menutup kemungkinan adanya perubahan di detik-detik terakhir pengumuman kabinet.

"Ya mungkin ada pertimbangan masih bisa berubah," kata dia.

Dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019, menteri yang merupakan orang asli Papua adalah Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise. Adapula Lenis Kogoya yang ditunjuk sebagai Staf Khusus Presiden untuk Papua.

Jokowi bersama Ma'ruf Amin akan dilantik sebagai Presiden dan Wapres periode 2019-2024 pada 20 Oktober mendatang.

Menurut Jokowi, pengumuman kabinet bisa dilakukan di hari yang sama setelah dilantik atau beberapa hari kemudian.

"Mungkin bisa hari yang sama, mungkin sehari setelah pelantikan," ucapnya. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Sebelum Dilantik, Jokowi Akan Bertemu Ketum Parpol

Presiden Joko Widodo memberi keterangan pers usai menjenguk Menko Polhukam Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (10/10/2019). Wiranto terluka di perut akibat penyerangan oleh pria yang terpapar paham radikalisme di Pandeglang, Banten. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelum dilantik, Jokowi rencananya akan melakukan pertemuan dengan ketua umum partai politik sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober mendatang. Hal itu dikatakan langsung Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani.

"Ya kami sudah mendengar (ada pertemuan dengan Ketua umum partai politik)," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 10 Oktober kemarin.

Dia mengatakan, dalam massa-masa jelang pelantikan presiden, para ketua umum partai politik diminta untuk tidak keluar kota. Termasuk pada saat Jokowi mulai menyusun kabinetnya.

"Yang jelas, terus terang saja, dalam hari-hari sampai pelantikan Presiden dan penyusunan kabinet ke depan tentu pimpinan parpol diharapkan tetap di Jakarta, tidak keluar Jakarta ke tempat yang jauh-jauh," ungkapnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya