Gagahnya Jokowi Berbaju Adat Sasak

Jokowi mengenakan baju adat Sasak, Nusa Tenggara Barat, saat mengikuti sidang bersama DPD-DPR di kompleks parlemen. Sementara, Wapres JK mengenakan pakaian khas Betawi.

oleh Rita AyuningtyasLizsa Egeham diperbarui 16 Agu 2019, 10:07 WIB
Jokowi dengan baju adat Sasak, Nusa Tenggara Barat. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengenakan baju adat Sasak, Nusa Tenggara Barat, saat mengikuti sidang bersama DPD-DPR di kompleks parlemen. Jokowi masuk ke ruang sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat (16/8/2019).

Baju adat yang dikenakannya bernuansa emas. Baju adat tersebut dilengkapi dengan ikat kepala dan keris.

Sebelumnya, dalam sidang bersama MPR, Jokowi memakai setelan jas lengkap. Dia memilih setelan jas biru yang membalut kemeja putih dan dasi merah.

Sementara Wapres JK memakai baju khas Betawi.

Saat pidato kenegaraan, Jokowi direncanakan mengumumkan lokasi Ibu Kota baru. Adapun kini lokasi yang mengerecut yaitu di Pulau Kalimantan.

 

2 dari 2 halaman

Puji Kinerja Lembaga Negara

Jokowi pakai baju adat Bali saat sampaikan pidato kenegaraan. (dok. screenshot Vidio.com/@liputan6)

Sementara saat pidato sidang tahunan, Jokowi memuji kinerja Mahkamah Konstitusi (MK) yang telah menyelesaikan sengketa Pilpres 2019 dan Pilkada 2018. Menurut dia, MK telah mengjhadirkan proses peradilan yang terbuka dan berpegang teguh pada independensi.

"MK yang telah menyelesaikan sengketa perselisihan hasil Pilkada 2018, Pemilu Legislatif, dan Pemilu Presiden 2019, dalam koridor konstitusi secara damai, adil, dan bermartabat," ucap Jokowi.

Sebagai penjaga konstitusi, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan MK telah menguji 85 perkara dan memutus 52 perkara pengujian UU dalam kurun waktu satu tahun. Menurut dia, putusan MK selalu mendukung program pemerintah.

"Putusan-putusan MK tersebut turut mendukung upaya pemerintah dalam reformasi sistem perundang-undangan dan penataan proses legislasi," katanya.

"Selain itu, MK telah memberikan kontribusi pada penguatan demokrasi konstitusional," sambung Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya