Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, JK: Tantangan untuk Anies

JK menjelaskan, solusi mengurangi polusi udara yaitu dengan cara mengurangi menggunakan mobil agar mengurai kemacetan.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jul 2019, 14:34 WIB
Penampakan polusi udara di langit Jakarta Utara, Senin (29/7/2019). Buruknya kualitas udara Ibu Kota disebabkan jumlah kendaraan, industri, debu jalanan, rumah tangga, pembakaran sampah, pembangunan konstruksi bangunan, dan Pelabuhan Tanjung Priok. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, kualitas udara di Jakarta menjadi tantangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Ya itu tantangan untuk gubernur dan kita semua,'' kata JK di Kantornya, Jalan Merdeka Utara, Selasa (30/7/2019).

Dilansir AirVisual di situsnya, Selasa (30/7) pukul 13.13 WIB, Air Quality Index (AQI) Jakarta berada di angka 162. Artinya kualitas udara di Jakarta tidak sehat. Ranking polusi ini tidak tetap dan dapat berubah sewaktu-waktu.

AQI merupakan indeks yang menggambarkan tingkat keparahan kualitas udara di suatu daerah. AQI dihitung berdasarkan enam jenis polutan utama, seperti PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah.

Dia menjelaskan, solusi mengurangi polusi udara Jakarta yaitu dengan cara mengurangi menggunakan mobil agar mengurai kemacetan. Kemudian di masa yang akan datang, juga harus mengunakan emisi yang kecil.

''Kalau laporannya mengatakan sebagian besar udara yang jelek karena kendaraan, jadi ada hubungannya dengan kemacetan, ada hubungannya dengan begitu banyak orang pakai mobil,'' kata JK.

2 dari 2 halaman

Sudah Ada Aturan

JK menjelaskan bukan hanya menjadi tantangan Anies, namun perlu ada gerakan bersama untuk mengurangi polusi. Dia mencontohkan dengan cara mengurangi kendaraan pribadi dan beralih menggunakan transportasi umum.

"Ini kan perilaku. Mau apapun gubernurnya kalau perilaku susah. Aturan soal ganjil genap, itu juga mengurangi kendaraan. Kemudian MRT, LRT, itu mengurangi kendaraan. Itu sudah ada. Tapi orang lebih tenang pakai mobil termasuk saya,'' ungkap JK.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya