Bamsoet: Golkar Sangat Pantas Dapat Jatah Kursi Ketua MPR

Bamsoet mengatakan, Presiden Joko Widodo perlu tegas untuk meredakan ketegangan dalam internal koalisinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jul 2019, 05:35 WIB
Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum Partai Golkar saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/7/2019). Bamsoet mendeklarasikan diri sebagai pesaing Airlangga Hartarto bersama tiga orang lainnya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo menyebut perebutan posisi ketua MPR di internal Koalisi Indonesia Kerja menjadi masalah. Kata politisi Golkar yang akrab disapa Bamsoet itu, ada tiga partai yang mengincar kursi ketua MPR. Partai itu adalah Golkar, PKB, juga PDI Perjuangan.

"Justru menjadi masalah di parlemen, perebutan kursi Ketua MPR masih terjadi di kalangan koalisi itu sendiri," ujar Bamsoet dalam Rapimnas II SOKSI di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Minggu (28/7/2019).

"Golkar sebagai pemenang kedua merasa sangat pantas untuk mendapat jatah ketua MPR. Tetapi PKB juga mengincar kursi itu. PDIP juga berniat," jelasnya.

Bamsoet mengatakan, Presiden Joko Widodo perlu tegas untuk meredakan ketegangan dalam internal koalisinya. Bamsoet percaya Jokowi dapat menghadapi masalah tersebut dengan elegan.

"Untuk meredakan ketegangan di internal koalisi perlu ketegasan Presiden Jokowi. Saya yakin Presiden Jokowi mampu menghadapinya dengan elegan," ucap Bamsoet.

 

2 dari 2 halaman

Redakan Ketegangan

Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum Partai Golkar saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/7/2019). Bamsoet mendeklarasikan diri sebagai pesaing Airlangga Hartarto bersama tiga orang lainnya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dia menilai Jokowi perlu meredakan ketegangan untuk memudahkan menjalankan kebijakan di periode kedua mendatang.

Bamsoet pun mengungkap alasan partai-partai mengincar kursi ketua MPR. Menurutnya posisi tersebut strategis karena ada agenda untuk melakukan amandemen UUD.

"Selain ingin menunjukkan kewibawaan dan keberhasilan sebuah partai, kursi MPR ke depan sangat penting dan strategis karena terkait dengan keinginan untuk melakukan amandemen," jelasnya.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya