Pidato Jokowi Isyarat Ketidakpuasan terhadap Kinerja Menteri

Menteri-menteri yang dianggap tidak berani oleh Presiden Jokowi harus dibuang sebelum pembentukan kabinet baru.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jul 2019, 19:15 WIB
Presiden RI terpilih 2019-2014, Joko Widodo saat menyampaikan pidato Visi Indonesia di SICC, Sentul, Kab Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7/2019). Acara ini dihadiri sejumlah menteri kabinet kerja serta Wakil Presiden terpilih 2019-2024, KH Ma’ruf Amin. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin telah memaparkan visi dan misi untuk Indonesia lima tahun ke depan. Salah satunya adalah dia membutuhkan menteri-menteri yang berani melakukan berbagai terobosan dan inovasi.

Peneliti Insitute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira menilai, Jokowi saat ini sudah seharusnya segera melakukan reshuffle kabinet. Sebab pidato tersebut secara tidak langsung menunjukan rasa ketidakpuasan terhadap kinerja birokrasi periode pertama.

"Soal pidato Pak Jokowi ini sebenarnya bisa dikatakan cukup normatif dan nantinya menunjukan juga ketidakpuasan terhadap kinerja birokrasi dan menteri pada periode pertama," kata dia saat dihubungi Merdeka.com, Senin (15/7/2019).

Oleh sebab itu, Jokowi disarankan melakukan perombakan kabinet bahkan sebelum dilantik sebagai Presiden terpilih pada Oktober mendatang. Hal itu dianggap penting dilakukan sebab dapat menjadi sinyal positif bagi para investor.

"Sebenarnya butuh menteri-menteri yang berani. Nah ini juga ditunggu oleh investor dan pelaku usaha makanya ini sinyal sebaiknya Pak Jokowi melakukan reshuffle bahkan sebelum pelantikan bulan Oktober," ujarnya.

Menteri-menteri yang dianggap tidak berani oleh Presiden, lanjutnya, harus dibuang sebelum pembentukan kabinet baru.

"Artinya, menteri yang dianggap tidak berani, lambat dan bekerja linier, tidak ada bekerja cepat seperti yang Pak Jokowi inginkan ini yang harus diganti secepatnya," tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

2 dari 7 halaman

5 Pesan Jokowi pada Pidato Visi Indonesia

Presiden RI terpilih 2019-2014, Joko Widodo saat menyampaikan pidato Visi Indonesia di SICC, Sentul, Kab Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7/2019). Acara ini dihadiri sejumlah menteri kabinet kerja serta Wakil Presiden terpilih 2019-2024, KH Ma’ruf Amin. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Presiden terpilih Joko Widodo telah menyampaikan visi-misinya untuk pemerintahannya pada lima tahun ke depan. Lima hal tersebut fokus pada pembangunan ekonomi.

Pada pidatonya, Jokowi merencanakan pembangunan yang terkoneksi ke seluruh lapisan rakyat sehingga tidak ada yang tertinggal. Jokowi juga berjanji untuk memangkas birokrasi yang berbelit-belit. 

"Kita harus membangun nilai-nilai baru dalam bekerja, yang menuntut kita cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman," ujar Jokowi yang ingin Indonesia lebih adaptif, produktif, inovatif, dan kompetitif di level global.

Tak lupa, Jokowi pun berjanji mengejar dan menghajar para pelaku pungli di lapangan. Janjinya pun mendapat sambutan riuh dari para audiens.

Apa lagi yang disampaikan Jokowi dalam pidato Visi Indonesia? Berikut Liputan6.com hadirkan rangkumannya.

3 dari 7 halaman

1. Pembangunan Infrastruktur Terus Berlanjut

Presiden RI terpilih 2019-2014, Joko Widodo usai menyampaikan pidato Visi Indonesia di SICC, Sentul, Kab Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7/2019). Acara ini dihadiri sejumlah menteri kabinet kerja serta Wakil Presiden terpilih 2019-2024, KH Ma’ruf Amin. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Jokowi menyatakan program pembangunan infrastruktur harus berlanjut. Setelah sukses membangun jalan tol, kereta, api, dan pelabuhan, Jokowi akan menyambungkan hasil pembangunan itu ke kawasan ekonomi rakyat kecil dan yang sedang berkembang.

"Kita juga jangan lupa menyambungkan infrastuktur-infrastruktur itu dengan kawasan-kawasan persawahan, dengan kawasan-kawasan perkebunan, dengan tambak-tambak perikanan, sambungkan ke sana," ujar Jokowi.

Ia pun akan memperhatikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) serta pariwisata. Ini bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat merasakan dampak pembangunan pemerintah. 

4 dari 7 halaman

2. Fokus ke SDM Sejak dalam Kandungan

Presiden Jokowi di Gerbang Tol Probolinggo Timur.

Fokus Jokowi terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) dimulai sejak masa kandungan. Oleh karena itu, Jokowi berjanji akan memberi perhatian pada ibu hamil, sekaligus dalam rangka menumpas stunting.

Jokowi juga berjanji akan meningkatkan kualitas pendidikan. Ini termasuk fokus pada sekolah kejuruan (vocational) dan membangun lembaga khusus yang mengembangkan talenta Indonesia baik di dalam maupun luar negeri (diaspora).

"Pemerintah akan mengidentifikasi, akan memfasilitasi, dan memberikan dukungan pendidikan dan pengembangan bagi talenta-talenta Indonesia. Diaspora yang bertalenta tinggi harus kita berikan dukungan agar memberikan kontribusi besar bagi percepatan pembangunan Indonesia," ujar Jokowi. 

5 dari 7 halaman

3. Permudah Investasi

Presiden RI terpilih 2019-2014, Joko Widodo saat menyampaikan pidato Visi Indonesia di SICC, Sentul, Kab Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7/2019). Acara ini dihadiri sejumlah menteri kabinet kerja serta Wakil Presiden terpilih 2019-2024, KH Ma’ruf Amin. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Jokowi berjanji akan terus melakukan deregulasi agar tidak menyulitkan investasi. Ia pun meminta agar tak ada pihak yang alergi pada investasi yang notabene membuka lapangan kerja.

Ia berjanji akan memangkas bahkan menghajar pihak-pihak yang membuat proses berbelit-belit sehingga menghambat investasi. Ia pun siap menghajar pelaku yang ketahuan meminta pungli.

"Hati-hati ke depan saya pastikan akan saya kejar. Akan saya kejar, akan saya kontrol, akan saya cek, dan akan saya hajar kalau diperlukan," tegasnya. 

6 dari 7 halaman

4. Reformasi Birokrasi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/4). Sidang membahas ketersediaan anggaran dan pagu indikatif serta prioritas nasional tahun 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jokowi juga mengawasi mindset para birokrasi. Ia berharap birokrasi zaman sekarang bisa berpikiran inovatif dan adaptif. Pikiran dan pola lama yang tidak efisien pun diminta agar tak lagi lagi digunakan.

Kepada para birokrasi di lapangan, Jokowi meminta agar pelayanan kepada masyarakat dilakukan secara maksimal. Sebab, Jokowi akan mengawasi secara langsung dan memberi hukuman bagi birokrasi yang tak efisien.

"Tolong ini dicatat, karena kecepatan melayani, kecepatan memberikan izin, menjadi kunci bagi reformasi birokrasi kita. Akan saya cek sendiri, akan saya kontrol sendiri begitu saya lihat tidak efisien, atau tidak efektif. Saya pastikan akan saya pangkas dan saya copot pejabatnya," tegas Jokowi. 

7 dari 7 halaman

5. APBN Harus Tepat Sasaran

Presiden terpilih Jokowi dalam pidato di Sentul International Convention Center, Minggu (14/7/2019). (Liputan6.com/ Putu Merta Surya Putra)

Yang kelima, Jokowi berharap agar pengeluaran pemerintah dapat tepat sasaran. Setiap rupiah yang keluar dari APBN harus dapat kembali menyejahterakan rakyat.

"Kita harus menjamin penggunaan APBN yang fokus dan tepat sasaran, karena setiap rupiah yang keluar dari APBN semua harus dipastikan memiliki manfaat ekonomi, memberikan manfaat ke rakyat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya