Harga Naik, Omzet Pedagang Daging Sapi Turun

Pasca Lebaran 2019, harga daging sapi dan ayam di pasar tradisional seperti di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, terus menukik naik

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 15 Jul 2019, 14:33 WIB
Pedagang memotong daging sapi dan kerbau yang dijual di Pasar Ciledug, Tangerang, Rabu (13/6). Dua hari menjelang Lebaran, pedagang daging musiman menjamur dengan menggelar dagangan di pinggir-pingir jalan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pasca Lebaran 2019, harga daging sapi dan ayam di pasar tradisional seperti di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, terus menukik naik. Melambungnya harga jual bertolak belakang dengan sisi penjualan yang justru semakin berkurang.

"Naik terus harga daging, tapi jualannya memble," ujar Albar (45), salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, kepada Liputan6.com, Senin (15/7/2019).

Menurut kesaksian Albar, kenaikan harga daging sapi sudah terjadi sejak dari kandangnya. Dia mengaku harus mengeluarkan modal sebesar Rp 108 ribu untuk satu kg daging sapi dari pihak penyetor, untuk selanjutnya ia jual di angka Rp 110 ribu per kg.

Kenaikan harga ini disebutnya telah terjadi sejak sebelum Lebaran Idul Fitri 2019 lalu. "Sebelum Lebaran (dijualnya) Rp 105 ribu (per kg)," sambung Albar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Daging Ayam Juga Naik

Penjual dan pembeli daging ayam di Pasar Tomang Barat. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Lonjakan serupa juga turut disuarakan pedagang daging ayam di pasar yang sama. Zulaika (43) mengatakan, daging ayam filet yang ditawarkannya kini telah naik jadi Rp 50 ribu per kg sejak dua hari lalu.

"Daging ayam potong atau filet Ini Rp 50 ribu. Sebelumnya Rp 45 ribu. Baru dua hari ini segitu," tutur dia kepada Liputan6.com.

Untungnya, melambungnya harga daging ayam potong tak turut diikuti oleh sisi tubuh ayam lainnya yang biasa dikonsumsi. Zulaika menyatakan, bagian tubuh seperti jeroan dan ceker ayam masih dijualnya di harga normal.

"Jeroan Rp 24 ribu (per kg). Dijual ngikutin harga pasar aja, enggak naik enggak turun. Kalau ceker Rp 30 ribu per kg. Standar," tukas dia.

3 dari 3 halaman

Harga Cabai Tembus Rp 100 Ribu per Kg

Harga bawang merah di tingkat petani sentra utama seperti Brebes, Nganjuk, Indramayu, Kendal, Malang, Solok, Majalengka dan Enrekang antara Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per kilogram.

Pedagang sayur di pasar tradisional terus mengeluhkan harga komoditas cabai yang melambung sejak lepas Lebaran Idul Fitri 2019 kemarin. Seperti yang terjadi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, di mana tingginya harga modal kini membuat harga jual cabai mencapai angka Rp 100 ribu per kg.

"Cabai lagi naik. Sudah Rp 80 ribu (per kg) sekarang harga modalnya, dijual Rp 100 ribu (per kg)," keluh Uus (50), salah seorang pedagang di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, kepada Liputan6.com, Senin (15/7/2019).

Uus mengatakan, ketetapan harga tersebut sudah terjadi sejak sekitar satu pekan terakhir. Nominal harga itu berlaku bagi seluruh produk cabai yang dijualnya, yakni cabai rawit merah, cabai rawit hijau dan cabai merah keriting.

Selain Uus, seorang pedagang lain di pasar serupa yakni Surati (50) juga melontarkan argumen serupa terkait harga cabai. Bedanya, ia menawarkan barang seperti cabai rawit merah dengan harga lebih rendah.

"Cabai rawit merah jualnya Rp 80 ribu (per kg), modalnya Rp 70 ribu (per kg). Sudah lama ini (kenaikan harganya), abis lebaran naik terus. Biasanya normalnya ini Rp 40 ribu (per kg)," jelas dia.

Sementara untuk komoditas cabai lain yakni cabai merah keriting dan rawit hijau, Surati menjualnya sama rata di angka Rp 70 ribu per kg.

Di samping produk cabai, sayuran lain yang harga jualnya menekan pun yakni timun, kentang, dan terong. Untuk timun dan kentang, Uus melaporkan, harganya kini Rp 18 ribu per kg, naik dari harga normal yang kisaran Rp 10-12 ribu per kg.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya