PPP: Jika Tolak Hasil Pilpres, Mestinya Juga Tolak Pileg

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi heran dengan sikap calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menolak rekapitulasi suara Pilpres 2019. Sedangkan, rekapitulasi suara pemilihan legislatif diterima partai.

oleh Yopi Makdori diperbarui 16 Mei 2019, 19:30 WIB
Wakil Sekjen PPP Achmad Baidowi (kanan) bersama M. Iqbal (tengah) saat memberi penjelasan mengenai Workshop Nasional DPRD F-PPP se-Indonesia di Jakarta, Jumat (11/5). Workshop akan dihadiri 1.200 anggota dewan dari 34 DPW PPP. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi heran dengan sikap calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menolak rekapitulasi suara Pilpres 2019. Sedangkan, rekapitulasi suara pemilihan legislatif diterima partai.

"Penting juga diingat bahwa Pileg dan Pilpres merupakan satu paket pelaksanaan. Maka, jika menolak dengan proses dan hasil Pilpres harusnya juga menolak hasil Pileg," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (16/5/2019).

Politisi yang akrab disapa dengan Awiek berkata, secara konstitusi ketentuan dalam UU Pemilu dan Peraturan Pemilu, penyelenggara harus mengikutinya. Maka itu, kalau ada keluhan terhadap proses Pemilu sudah ada jalurnya melalui Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi (MK).

"Jika keberatan diajukan kepada pihak di luar lembaga itu jelas tidak bisa dan hanya memperkeruh suasana," kata dia.

Anggota Komisi II DPR RI itu mengatakan, sikap penolakan Prabowo tak mempengaruhi sah tidaknya rekapitulasi. Sebab saksi yang keberatan bisa menuangkan dalam form keberatan yang disediakan.

"Jadi sebaiknya tetap mengacu pada ketentuan perundang-undangan," kata dia.

Sebelumnya, Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menolak hasil perhitungan suara Pilpres 2019 Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dinilai diwarnai kecurangan. Prabowo tak akan menerima hasil suara yang dimanipulasi.

"Sikap saya adalah saya akan menolak hasil penghitungan yang curang, kami tidak bisa menerima ketidakadilan, ketidakbenaran dan ketidakjujuran," kata Prabowo saat mengungkap fakta-fakta kecurangan Pilpres di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2019).

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya