3 Motivasi MU untuk Kalahkan Barcelona

Manchester United (MU) akan menghadapi laga hidup mati melawan Barcelona pada leg kedua perempat final Liga Champions, Rabu (17/4/2019) dinihari WIB.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 15 Apr 2019, 20:00 WIB
Manchester United akan menghadapi Barcelona pada leg kedua babak perempat final Liga Champions. (AP Photo)

Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) akan menghadapi laga hidup mati melawan Barcelona pada leg kedua perempat final Liga Champions, Rabu (17/4/2019) dinihari WIB. Setan Merah -julukan MU- minimal harus menang 2-0 untuk lolos karena telah tertinggal agregat 0-1 pada leg pertama.

Sepintas, misi ini terasa berat. Maklum, yang menjadi lawan MU adalah peraih lima gelar juara Liga Champions, Barcelona. Faktor Lionel Messi juga menyebabkan MU tak diunggulkan di laga ini.

Belum lagi, laga nanti akan berlangsung di markas Barcelona, Stadion Nou Camp. Tak heran, banyak yang memprediksi, Barcelona akan melenggang ke semifinal dengan mulus.

Namun demikian, MU tetap tak perlu berkecil hati. Pasalnya, tiga faktor ini bisa memotivasi mereka untuk tampil mengejutkan di Nou Camp.

Apa saja tiga faktor itu? Berikut pemaparannya.

 

2 dari 4 halaman

1. Hasil Leg Pertama

Pemain Barcelona, Sergio Busquets berebut bola dengan gelandang Manchester United, Paul Pogba pada leg pertama perempat final Liga Champions di Stadion Old Trafford, Rabu (10/4). Barcelona menang tipis 1-0 atas Manchester United. (AP Photo/Jon Super)

Sebelum pertandingan leg pertama dimulai, banyak orang memprediksi Barcelona akan berjaya di Old Trafford. Kenyataanya, Messi dan kawan-kawan hanya mampu menang 1-0.

Gol kekalahan MU pun lahir dari gol bunuh diri Luke Shaw yang salah mengantisipasi sundulan Luis Suarez. Sepanjang pertandingan. lini belakang MU cukup solid untuk mengunci pergerakan Messi dan kawan-kawan.

Marjin satu gol inilah yang membuat MU tak perlu merunduk saat memasuki lapangan stadion Nou Camp. Kenyataannya, Romelu Lukaku dan kawan-kawan paling tidak hanya butuh satu gol untuk membuat kedudukan normal kembali.

Malah, MU bisa diuntungkan jika mencetak gol lagi. Sebab itu artinya, Barcelona mengalami defisit gol kandang lebih banyak ketimbang MU yang hanya kebobolan satu pada leg pertama.

3 dari 4 halaman

2. 16 Besar Melawan PSG

Manchester United berhasil lolos ke perempat final Liga Champions berkat keunggulan gol tandang dalam agregat 3-3. Pada pertandingan leg kedua di Parc des Princes, Rabu (6/3/2019), MU menang 3-1 atas PSG. (AFP/FRANCK FIFE)

Kesuksesan MU melenggang ke perempat final menciptakan sejarah. MU berhasil membalikkan ketinggalan agregat 0-2 dari PSG dengan menang 3-1 pada leg kedua di Paris.

Situasinya kala itu persis seperti saat ini melawan Barcelona. PSG datang dengan reputasi sebagai klub bertabur bintang dan menang di Old Trafford 2-0.

Publik nyaris mencoret nama MU dari daftar klub yang akan lolos. Namun penampilan heroik Marcus Rashford dan kawan-kawan sukses membalikkan keadaan.

MU pun menjadi tim pertama dalam sejarah Liga Champions yang berhasil melaju ke babak selanjutnya setelah kalah di kandang pada leg pertama dengan kebobolan dua gol atau lebih.

4 dari 4 halaman

3. Faktor Nou Camp

Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer (AP/Martin Rickett)

Bagi MU, Nou Camp sendiri adalah stadion bersejarah. Di sinilah mereka memenangkan trofi Liga Champions pertama di masa kepelatihan Sir Alex Ferguson.

Pada musim 1998/99, MU mengalahkan Bayern Munchen 2-1 lewat gol dramatis Tedy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer. Di tahun itu pula, MU meraih treble winners.

Kini, Solskjaer kembali ke Nou Camp namun sebagai manajer MU. Pria asal Norwegia ini diprediksi bakal menggunakan pengalamannya di final untuk memotivasi Paul Pogba dan kawan-kawan.

Sebagai orang yang mengalami langsung, Solskjaer tentu tahu betul detik-detik bersejarah di Nou Camp itu tercipta 20 tahun silam.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya