Pengemudi Ojek Online Minta Anies Sediakan Shelter Khusus

Garda Indonesia bereaksi atas pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang membandingkan tarif MRT dengan ojek online.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Apr 2019, 20:51 WIB
Pedagang kaki lima (PKL) dan ojek online memadati kawasan Stasiun Palmerah, Jakarta, Kamis (6/12). Kurangnya pengawasan petugas menyebabkan trotoar dan bahu jalan dipenuhi oleh PKL dan ojek online. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) Indonesia selaku perwakilan pengemudi ojek online (ojol) bereaksi atas pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang membandingkan tarif MRT dengan ojek online. 

Presidium Nasional GARDA Indonesia Igun Wicaksono menyatakan, MRT dan ojek online (ojol) itu berbeda secara kategori kendaraan.

Bila MRT merupakan transportasi massal, sedangkan ojol adalah transportasi sewa khusus point to point transportation yang sifatnya bukan untuk massal.

"Jadi tidak pas jika dibandingkan secara apple to apple antara MRT dan Ojol. Dari sisi tarifpun pasti akan lebih murah tarif transportasi massal dibandingkan ojol," tegur Igun kepada Liputan6.com, Selasa (2/4/2019).

Sebelumnya, Anies Baswedan sempat membandingkan tarif perjalanan MRT dari Lebak Bulus menuju Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang menurut dia relatif lebih murah dibanding dengan ojek online.

"Coba bandingkan (MRT) dengan angkutan umum lain, misalnya GoJek. Kalau GoJek per kilometer itu Rp 2.000. Jaraknya? 16 km, berarti Rp 32.000 (MRT Rp 14.000). Naik motor, kenyamanannya rendah dan kepastian waktunya tidak pasti," tuturnya Senin kemarin.

Igun menyarankan, Anies Baswedan agar lebih berkonsentrasi saja kepada pembenahan moda transportasi yang ada di DKI Jakarta, yakni dengan membuat konsep terintegrasi antar moda transportasi.

"Contoh, ojol disediakan shelter-shelter khusus di sekitar stasiun-stasiun, terminal-terminal termasuk di sekitar stasiun MRT, sehingga penumpang akan merasakan integrasi moda transportasi yang sesuai kebutuhannya," urainya.

 

 

2 dari 2 halaman

Minta Sediakan Shelter

Pedagang kaki lima (PKL) dan ojek online memadati kawasan Stasiun Palmerah, Jakarta, Kamis (6/12). Keadaan ini mengganggu arus lalu lintas dan pejalan kaki. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Dia pun tak mempermasalahkan keberadaan moda transportasi umum terintregrasi seperti MRT maupun Trans Jakarta, yang memang sengaja disediakan pemerintah untuk kenyamanan pemakainya.

Namun, ia juga meminta Anies untuk ikut menyediakan shelter khusus bagi ojek online yang berfungsi sebagai transportasi penunjang.

"GARDA menantang gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, untuk mewujudkan shelter-shelter khusus bagi ojol yang terdekat dengan pusat keramaian, stasiun dan terminal," ujar Igun.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya