Sandiaga Uno Janji Setop Ekspor Rotan Mentah ke China dan Vietnam

Sandi berjanji tidak akan main-main dengan tata niaga rotan. Menurutnya, Rotan bisa menjadi nilai tambah untuk menggerakkan ekonomi Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Des 2018, 10:24 WIB
Cawapres Sandiaga Uno melakukan kunjungan ke Kantor Pimpinan Pusat MTA untuk silaturahmi dan minta doa restu,Sabtu (22/9).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke sentra Industri Rotan Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo Jawa Tengah, Jumat 28 Desember 2018. Dalam kunjungannya, pengusaha Rotan bernama Nurhayati curhat kepada Sandi soal kelangkaan bahan baku, modal yang sulit, hingga harga rotan yang terus naik.

Nurhayati mengaku kian sulit mendapatkan bahan baku untuk para pengrajinnya. Dia khawatir, kerajinan rotan di Desa Trangsan akan hilang.

"Intinya pak, para pengrajin dan eksportir kesulitan bahan baku. Untuk mendapatkan bahan baku, butuh perjuangan. Rotan naiknya luar biasa. Kenapa setiap beli rotan terus naik? Padahal daya beli Australia, Eropa dan Amerika turun pak," kata Nurhayati.

Bahkan, kata dia, negara Vietnam yang standarnya produksi rotannya standar dibawah Indonesia kini lebih baik.

"Karena Vietnam pemerintahannya sangat support pengusaha rotan. Di sini banyak yang menggantungkan kehidupannya di industri ini Pak. Jika pabrik kami tutup, berapa banyak orang yang kehilangan pekerjaan,” terang Nur.

Sandiaga mengaku geram mendengar kondisi tersebut. Dia mengibaratkan bahwa bangsa Indonesia seperti lapar di lumbung padi. Sandi berjanji bakal menghentikan ekspor rotan mentah.

"Jujur saya gemas. Solusinya adalah setop ekspor rotan mentah. Bayangkan petani rotan di Kalimantan mengaku stok berlimpah, bahkan harga jual turun. Tapi di desa Trangsen, harga rotan terus naik. Ini ada sesuatu yang tidak beres," tegas Sandiaga.

 

2 dari 2 halaman

Benahi Tata Niaga Rotan

Cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno memaparkan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye pasangan Prabowo-Sandiaga di Jakarta, Rabu (28/11). Penerimaan dana kampanye pribadi Sandiaga sebesar Rp 28,5 miliar. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Sandi bercerita bahwa sempat punya perusahaan rotan. Tapi ditutup tahun 2002 karena masalah yang sama. Dia menyadari sampai kini kondisi pengusaha rotan kian buruk.

Sandi berjanji tidak akan main-main dengan tata niaga rotan. Menurutnya, Rotan bisa menjadi nilai tambah untuk menggerakkan ekonomi Indonesia.

"Ekspor rotan mentah ke Cina dan Vietnam. Masa kita bikin kaya pengrajin vietnam dan cina. Harusnya desa Trangsan yang maju," ucap Sandi.

Kemudian, untuk para pengrajin Rotan di daerah tersebut, Sandi berjanji akan memperhatikan masalah modal dengan progam OK OCE.

"Saya akan mendorong program One Kampung One Center Entreprenuershi. Kami akan memberikan pelatihan pendampingan, akses pemasaran dan permodalan," tandas Sandiaga Uno.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya