Jokowi: Kalau Ulama Kena Kasus Hukum Jangan Ditarik ke Saya

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi mengaku masih diserang hoaks dan fitnah.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 22 Des 2018, 22:06 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi sambutan saat meresmikan Bank Wakaf Mikro di Serang, Banten, Rabu (14/3). Ini merupakan program pemberian aset-aset negara kepada baik ormas, pesantren, atau individu. (Liputan6.com/Pool/Biro Setpres)

Liputan6.com, Makassar - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi mengaku masih diserang hoaks dan fitnah. Satu di antaranya, pemerintahannya yang anti terhadap ulama.

Jokowi menyayangkan isu tersebut masih tersebar luas, khususnya di media sosial. Apalagi, dikait-kaitkan dengan kriminalisasi terhadap ulama.

"Kalau ada misalnya ini ulama yang terkena kasus hukum, ya sudah menjadi wilayah hukum jangan ditarik-tarik ke saya. Itu urusannya wilayah hukum ya kalau ada kasusnya ya mesti diselesaikan di wilayah hukum kan," kata Jokowi di depan ratusan relawannya di Hotel Clarro, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/12/2018).

Jokowi pun mempertanyakan tindakan kriminilasi ulama yang dilakukan pemerintahannya. Ia malah meminta sejumlah pihak untuk melihat fakta sebenarnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Faktanya

Misalnya, kata Jokowi, bagaimana dirinya memilih cawapres dari kalangan ulama di Pilpres 2019 lalu.

"Kemudian hari santri yang memutuskan dengan surat keputusan presiden itu juga kita di 2014, 22 Oktober 2014. Ini kok dibolak-balik, ini memang enggak ngerti bolak-balik tapi ini enggak ada yang jawab," terang Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya