Antisipasi Teror, Wisatawan Wajib Lewat Alat Deteksi di Candi Borobudur

Pengamanan di kawasan cagar budaya dunia ini akan dilengkapi alat pendeteksi logam yang wajib dilewati wisatawan saat berkunjung, termasuk pemeriksaan tas bawaan oleh petugas.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Des 2018, 03:00 WIB
Pemandangan Candi Borobudur saat pagi hari dari Punthuk Setumbu, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (19/10). Dari Punthuk Setumbu tempat ini wisatawan bisa melihat kemegahan Candi Borobudur. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Magelang - Kapolres Magelang AKBP Yudianti Adi Nugroho atau Yudi mengatakan, objek wisata Candi Borobudur menjadi prioritas pengamanan selama Natal dan Tahun Baru 2019.

Yudi menambahkan, sekitar 41 personel disiagakan di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur pada operasi pengamanan Natal dan Tahun Baru 2019.

Ia menyampaikan hal tersebut usai gelar pasukan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2019 di Taman Lumbini kompleks taman Wisata Candi Borobudur.

Ia menuturkan, Candi Borobudur merupakan destinasi wisata utama di Kabupaten Magelang dan paling banyak dikunjungi wisatawan nusantara maupun mancanegara sehingga perlu pengamanan yang lebih dibanding destinasi lainnya.

"Candi Borobudur ini juga merupakan destinasi nasional yang diawasi langsung oleh pusat," katanya dilansir Antara.

Menurut dia, pengamanan di kawasan cagar budaya dunia ini akan dilengkapi alat pendeteksi logam yang wajib dilewati wisatawan saat berkunjung, termasuk pemeriksaan tas bawaan oleh petugas.

Ia menuturkan pos pengamanan khusus juga didirikan di kawasan tersebut untuk mempermudah petugas melakukan pengamanan dan mengatur lalu lintas yang ramai selama libur Natal dan tahun baru.

"Kami ingin memastikan masyarakat, khususnya wisatawan merasa aman dan nyaman berlibur," katanya.

Ia menyebutkan dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru 2019 diterjunkan sebanyak 442 personel gabungan.

Selain Candi Borobudur, titik lainnya yang juga menjadi konsentrasi pengamanan adalah Ketep Pass Merapi, simpang Artos Mertoyudan, area perbatasan Magelang-Yogyakarta di Salam, perbatasan Magelang-Temanggung di Secang, dan pusat-pusat perbelanjaan.

"Personel yang terlibat dari unsur TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan instansi terkait lainnya. Kami mendirikan enam pos pengamanan, masing-masing diterjunkan 31 personel," katanya.

Ia menyampaikan potensi kerawanan di wilayah Magelang, antara lain terkait teror oleh kelompok tertentu, potensi kemacetan lalu lintas, kecelakaan, dan bencana tanah longsor.

Ia mengimbau masyarakat Magelang tidak melakukan konvoi pada malam Tahun Baru 2019 karena bisa memicu kecelakaan lalu lintas, kemacetan, dan konflik sosial.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya