3 Tempat Favorit Nabilah eks JKT 48 Saat Habiskan Senja dan Malam di Yogyakarta

Nabilah eks JKT 48 menyebut Yogyakarta sebagai kota yang selalu hidup 24 jam dan membuatnya kangen menikmati hingga malam.

oleh Putu Elmira diperbarui 27 Des 2018, 07:30 WIB
Nabilah berpose dengan kebaya dan rok batiknya, menunjukkan betapa bangganya menjadi orang Jawa. (dok. instagram.com/nblh.ayu/https://www.instagram.com/p/BfPho6qB5qU/Esther Novita Inochi)

Liputan6.com, Jakarta - Nabilah Ratna Ayu Azalia sangat mencintai Yogyakarta. Ia terkesan dengan betapa hidupnya kota Yogyakarta ini sepanjang harinya. Makanan favoritnya kala datang ke kota ini adalah nasi kucing. Ia juga menyukai beberapa tempat yang mampu mengekspos kota ini.

Sebagai kota yang dicintainya, Nabilah tentu saja punya beberapa tempat favorit di Yogyakarta. Tempat-tempat inilah yang menjadi rekomendasi wisata Nabilah untuk kita yang ingin ngedolan ke kota pelajar ini.

1. Restoran Abhayagiri

Restoran Abhyagiri di Yogyakarta yang memungkinkan kita melihat seluruh pemandangan di kota tersebut. (dok. instagram.com/hawilahyakub/https://www.instagram.com/p/BqTYL1mAAJb/Esther Novita Inochi)

Nabilah merekomendasikan restoran ini karena menawarkan pemandangan yang indah. Dari sini, kita bisa melihat Candi Prambanan karena lokasinya tepat berada di puncak kota Yogyakarta. Ia menyarankan agar pengunjung ke restoran tersebut pada sore hari, sehingga mereka bisa melihat matahari terbenam.

Karena lokasinya terletak di puncak, kita harus menempuh waktu 30 menit dari pusat kota Yogyakarta untuk mencapai restoran ini. Tenang saja, perjalanan jauhmu akan terbayar dengan indahnya pemandangan di sana serta makanan yang enak, mau siang ataupun malam hari. Restoran ini pun tetap indah di malam hari karena lampu-lampunya bersinar menghiasi restorannya.

2. Restoran Omah Dhuwur

 

Restoran Omah Dhuwur kerap kali dibooking untuk acara-acara apapun. (dok. instagram.com/omahdhuwurjogja/https://www.instagram.com/p/BlDTLHJAkJ5/Esther Novita Inochi)

Rekomendasi kedua Nabilah adalah restoran Omah Dhuwur. Berlokasi di Kotagede, restoran ini pun menawarkan arsitektur yang elegan. 

Restoran ini masih bernuansa klasik, paduan desain zaman kolonial dan tradisional, menimbulkan kesan mewah bagi tempatnya dan nuansa ningratnya pun terasa ketika kita makan di sini. Beberapa anak tangga tersedia di depan restoran untuk kamu naiki dulu, sesuai dengan namanya, Omah Dhuwur, yang berarti rumah tinggi.

Makanannya juga sebanding dengan bangunannya yang terlihat mewah. Dikutip dari situs guideku, pada Selasa, 19 Desember 2018, harga makanan di sini relatif terjangkau, mulai dari Rp 30.000. Menu makanannya bervariasi, terdiri dari menu tradisional Indonesia, menu khas Asia, dan menu Barat.

3. Malioboro dan Alun-alun Kidul

 

Di malam hari, nampaklah odong-odong unik khas Alun-alun Kidul yang mengitari kota Yogyakarta. (dok. instagram.com @destinasinusantara/https://tourjogja.com/read/18/jalan-malioboro-the-24-hours-street.html/Esther Novita Inochi)

Nabilah juga senang berjalan-jalan di Malioboro. Inilah suasana yang membuat Nabilah berkomentar bahwa Yogyakarta adalah kota yang tidak pernah tidur.

Umumnya, kita mengenal Malioboro sebagai kawasan untuk berbelanja oleh-oleh. Tapi, dikutip situs tourjogja.com, Malioboro juga menjadi kawasan di mana kita bisa icip-icip makanan lokal, seperti gudeg. Angkringan pun suka ada di jalan ini, jadi kita bisa menikmati makan sambil lesehan di pinggir jalan.

Dikutip dari situs maioloo.com, Alun-alun Kidul lebih menawan di malam hari. Tidak hanya duduk nongkrong dan berdiam diri, kamu juga bisa seru-seruan di sini, seperti bermain permainan masangin, mengayuh odong-odong atau sepeda mengelilingi alun-alun ini.

Odong-odong inilah yang menjadi kendaraan tradisional favorit Nabilah kala mengunjungi Alun-Alun Kidul Yogyakarta. Keunikan odong-odong ini adalah mereka dihias dengan lampu-lampu neon yang membentuknya.

(Esther Novita Inochi)

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya