Jokowi: Bela Negara Tak Cukup Kumpulkan Massa, tapi Kerja Nyata

Sebelumnya, Jokowi meminta kader FKPPI tidak lengah dalam menjaga Pancasila. Jangan sampai ideologi lain masuk ke Indonesia dan menggerogoti Pancasila.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Des 2018, 13:01 WIB
Joko Widodo berdiskusi dengan masyarakat kreatif Bandung di Simpul Space, BandungSabtu (10/11). Jokowi berdialog dengan masyarakat kreatif Bandung dalam upaya mengembangkan ekonomi digital. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan peserta Jambore Kebangsaan Bela Negara Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) Tahun 2018 bahwa membela negara tidak mudah. Perlu kerja nyata untuk menguatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Tugas saudara membela negara tidak mudah. Tidak cukup kumpulkan massa, tapi kerja nyata," kata dia di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (7/12/2018).

Jokowi menegaskan, membela negara bisa dilakukan dengan beragam cara, salah satunya melalui profesi. Misalkan dokter, bisa membela negara dengan mengabdi menangani masalah kesehatan rakyat di daerah terpencil.

Begitu juga dengan insinyur. Dengan latar belakang teknik sipil, insinyur bisa merencanakan dan mengawasi proyek konstruksi.

"Bisa jadi guru yang tanpa kenal lelah memberi yang terbaik bagi bangsa. Juga bisa jadi pengusaha, sociopreneur," ucap dia.

"Bela negara juga bisa dilakukan jadi pribadi terbaik, yang berkarakter," ucap Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Jangan Lengah

Sebelumnya, Jokowi meminta kader FKPPI tidak lengah dalam menjaga Pancasila. Jangan sampai ideologi lain masuk ke Indonesia dan menggerogoti Pancasila.

"Kita harus selalu jaga Pancasila, jaga NKRI, dan memastikan nilai-nilai Pancasila terus diterapkan dalam kehidupan berbangsa kita sehari-hari. Jangan sampai ideologi impor menggeser Pancasila yang pada akhirnya mengoyak NKRI, mengoyak Merah Putih," kata dia.

Jokowi melanjutkan, di tengah keragaman suku, agama, tradisi, bahasa, perpecahan harus dihindari. Persatuan, kerukunan, dan persaudaraan harus terus dirawat.

"Di negara Pancasila, kepentingan negara harus diletakkan di atas kepentingan pribadi," tegasnya.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya