PDIP: Selamat atas Milad ke-106 Muhammadiyah

Dia juga menegaskan, sejak lahir, Muhammadiyah memberikan kontribusi yang besar bagi bangsa.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 18 Nov 2018, 14:34 WIB
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Lamongan - Organisasi Muhammadiyah memasuki usia ke-106 tahun pada hari ini, 18 November 2018. Puncak perayaan milad secara nasional akan dipusatkan di Pura Mangkunegaran Solo, Minggu malam.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengucapkan selamat atas milad ke 106 Muhammadiyah .

"Muhammadiyah telah mempelopori kehidupan keagamaan dengan meletakkan tradisi pencerahan kehidupan berbangsa dan bernegara," ucap Hasto di Lamongan, Jawa Timur, Minggu (18/11/2018).

Dia menuturkan, dalam setiap kaderisasi kepemimpinan dari tingkat pratama, madya, hingga utama, seluruh kader Partai diajarkan bagaimana Bung Karno berguru dengan KH Ahmad Dahlan.

"Dari KH Ahmad Dahlan, Bung Karno menangkap apinya Islam. Islam yang berkemajuan, Islam is a progress," kata Hasto

Dia juga menegaskan, sejak lahir, Muhammadiyah memberikan kontribusi yang besar bagi bangsa. Mulai sejak masa perjuangan, kemerdekaan, dan awal kemerdekaan.

 

2 dari 2 halaman

Hubungan Bung Karno-Muhammadiyah

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyampaikan keterangan di Jakarta, Rabu (18/7). Hasto menyebutkan nama-nama bacaleg yang didaftarkan PDIP ke KPU telah melalui serangkaian proses internal partai. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bung Karno pun disebutnya memiliki hubungan kuat dengan Muhammadiyah, baik itu relasinya dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah hingga keterlibatan langsung sebagai Ketua Majelis Pengajaran Muhammadiyah Bengkulu, dan anggota kehormatan Muhammadiyah.

"Atas dasar kesadaran sejarah tersebut, dan bagaimana Muhammadiyah berperan aktif dalam seluruh bidang kehidupan, teristimewa bidang sosial keagamaan, pendidikan, dan kesehatan. Maka dalam rekrutmen caleg, PDI Perjuangan juga membuka pintu bagi kader-kader Muhammadiyah. Sebut saja Caleg DPR RI Jabar X Yayan Sopyani, Jateng V Faozan Amar, Jabar XI edy Kuscahyanto, dan lainnya," ungkap Hasto.

Dengan jejaringnya yang begitu luas, masih kata dia, Muhammadiyah mampu menerapkan organisasi yang modern dan efektif.

"Bayangkan, dengan jejaringnya yang begitu besar dan meluas, pengurus pusatnya hanya terdiri dari 13 orang yang dipilih oleh Muktamar Muhammadiyah," pungkas Hasto.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya