Permainan Dua Kaki Demokrat, Begini Tanggapan Prabowo

Permainan politik dua kaki Partai Demokrat karena menoleransi kadernya mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin ditanggapi santai oleh Prabowo Subianto.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Sep 2018, 22:32 WIB
Bakal capres Prabowo Subianto (kiri) bersama bakal cawapres Sandiaga Uno (kanan) disambut Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono di kediamannya di Jakarta, Rabu (12/9). (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Permainan politik dua kaki Partai Demokrat karena menoleransi kadernya mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin ditanggapi santai oleh Prabowo Subianto. Demokrat merupakan salah satu partai pengusung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

Menurut Prabowo, isu tersebut tidak lah benar.

"Saya kira itu media yang ingin membesar-besarkan, sudah banyak klarifikasi saya kira," kata Prabowo usai bertemu dengan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Rabu (12/9/2019) malam.

Prabowo tidak peduli soal spekulasi politik dua kaki tersebut. Baginya, hal tersebut merupakan sudut pandang media semata.

Demokrat sendiri juga menekankan sepenuhnya mendukung Prabowo dan Sandiaga.

"Saya kira itu kalau bahasa politik sekarang itu digoreng. Ya terserah anda (media) lah mau goreng kearah mana, mau pedes, mau asem, mau garem, santai saja," ujar Mantan Danjen Kopassus itu.

2 dari 2 halaman

Kata AHY

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ikut hadir dalam pertemuan SBY dengan Prabowo, Selasa (24/7/2018) malam. (Ist)

Agus Harimurti Yudhoyono yang ikut dalam pertemuan bersama Prabowo mengatakan, setiap partai punya kedaulatan untuk mengurus urusan internal. Oleh karena itu, Demokrat akan membahas dengan baik sesuai mekanisme dan kelaziman di partai soal kader yang dukung Jokowi.

"Yang jelas tidak berubah sampai dengan hari ini dan insyaallah sampai dengan akhir masa kampanye Partai Demokrat bersama-sama Pak Prabowo dan Pak Sandi untuk bisa menyukseskan beliau, mengantarkan beliau menjadi yang amanah. Yang jelas kalau ada berbicara dua kaki. Ya memang harus berjalan dua kaki. Kalau satu pincang dong," kata pria yang akrab disapa AHY itu.

"Kaki kanan kita ingin yakin pilpres sukses, menang. Kaki pileg tidak boleh tinggalkan. Remember, 2019 momentum berbeda. Berbeda karakter dibandingkan pemilu sebelumnya," lanjut dia.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya