Trik Cegah dan Perbaiki Dampak Stunting pada Anak

Stunting bisa menyebabkan berkurangnya kecerdasan hingga berbagai masalah kesehatan di usia dewasa. Hal itu sesungguhnya bisa dicegah di 1000 hari pertama kehidupan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 24 Jul 2018, 15:30 WIB
Dampak stunting di usia muda bisa terasa saat dewasa (iStockphoto)

 

Liputan6.com, Jakarta Dampak dari stunting atau masalah kurang gizi kronis di usia dewasa sesungguhnya bisa dicegah. Namun, hal ini harus dilakukan sejak anak masih usia dini.

"1000 hari pertama kehidupan merupakan periode yang paling penting untuk pembentukan semua organ seperti tulang, otot, otak, dan sebagainya. Sehingga kalau terjadi sesuatu sulit diperbaiki," ujar Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof. dr. Endang L. Achadi, MPH., Dr.PH dalam peluncuran program 'Hidup Sehat Yuk!' beberapa waktu lalu di Jakarta. Ditulis Selasa (24/7/2018).

Endang mengatakan, apabila stunting tersebut sudah diketahui sejak lahir, maka masih ada waktu untuk memperbaiki gizi si anak tersebut.

"Kalau baru lahir dia stunting, masih ada 730 hari untuk memperbaiki. Kalau stuntingnya di umur satu tahun, masih ada 365 hari untuk memperbaiki," ujar Endang menambahkan.

"Tetapi semakin dini diperbaiki maka hasilnya semakin baik. Kalau semakin tua semakin sedikit hasilnya," kata Endang.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

2 dari 3 halaman

Bermasalah pada Kecerdasan

Anak dengan stunting akan memiliki masalah kecerdasan (Ilustrasi/iStockphoto)

Menurutnya, stunting yang telat diperbaiki tidak hanya berpengaruh pada ukuran tubuh saja, namun juga pada perkembangan otak dan beberapa organ-organ lain.

"Tidak hanya yang membentuk tinggi badan, tapi juga yang membentuk perkembangan otak kita sehingga kita menjadi kurang cerdas karena pada periode 1000 hari pertama itu kurang optimal," tambahnya

Selain itu, Endang mengatakan, stunting juga bisa menyebabkan rentannya seseorang terkena penyakit pada jantung atau ginjal di usia dewasa.

 

3 dari 3 halaman

Kurang Pengetahuan

Sebagai calon orangtua, remaja punya peran dalam mencegah stunting terjadi di masa depan (iStockphoto)

Endang juga mengatakan, stunting bisa dicegah oleh para remaja. Hal ini karena para remaja, terutama putri, merupakan calon- calon yang akan melahirkan generasi penerus bangsa ke depannya.

"Sebenarnya masalah utama di masyarakat Indonesia, masalah gizi, masalah kesehatan, masalahnya utamanya adalah pengetahuan yang kurang. Karena pengetahuan kurang, sikapnya kurang. Maka prakteknya juga salah," pungkas Endang.

Sehingga, penting bagi seseorang untuk mengetahui tentang permasalahan stunting ini sejak remaja.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya