Lalu Mohammad Zohri Pesta Juara Pakai Bendera Polandia

Kemenangan Lalu Mohammad Zohri di final 100 meter Kejuaraan Dunia Atletik U-20 tidak diprediksi.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 15 Jul 2018, 14:40 WIB
Lalu Muhammad Zohri jadi juara dunia Atletik U-20, warganet ramai-ramai memberikan ucapan selamat. (Foto: Instagram)

Liputan6.com, Jakarta - Lalu Mohammad Zohri membanggakan Indonesia dengan prestasinya meraih medali emas nomor sprint 100 meter Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia. Kenyataannya, Zohri sulit mendapatkan bendera Indonesia untuk pesta juara.

Kemenangan Lalu Mohammad Zohri di final 100 meter Kejuaraan Dunia Atletik U-20 tak diperkirakan. Ketika memastikan kemenangan, Zohri kesulitan mencari bendera Indonesia.

Dalam tayangan video liputan perlombaan, terlihat Zohri sempat mencari-cari bendera Indonesia hingga ada seseorang memberikan bendera merah putih. Federasi Atletik Polandia (PZLA) menyebut bendera Merah Putih itu milik Polandia.

"Medali emas dalam lari 100 meter dimenangkan Indonesia. Ya, bendera yang Anda lihat dalam gambar berwarna merah-putih, milik Polandia," kicau mereka di akun Twitter resminya, @PZLANews.

"Kru kami meminjamkan bendera. Namun para wartawan menolak menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia," tambah mereka.

2 dari 3 halaman

Penjelasan Duta Besar RI

Sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri merayakan kemenangan pada final 100 meter Putra IAAF World Junior Championships 2018 di Tampere, Finlandia, (11/7/2018). (AFP/Lehtikuva/Kalle Parkkinen/Finland OUT)

Duta besar RI untuk Finlandia, Wiwiek Setyawati Firman menjelaskan perihal kejadian itu. Menurut dia, pihak di luar petugas lapangan di Stadion Tampere, lokasi pertandingan, tidak dapat mendekati lintasan lari.

"Yang punya akses mendekat di garis finish itu hanya wartawan TV yang punya akses khusus pers," kata Wiwiek seperti dikutip dari Antara, Sabtu (14/7/2018).

Pada saat perlombaan ada banyak media Amerika Serikat yang meliput di garis finish. Mereka juga membawa bendera negaranya, karena atlet asal AS punya tradisi menang di nomor sprint 100 meter.

Sebaliknya, tidak ada satu pun media Indonesia yang meliput perlombaan. Alhasil, tidak ada wartawan Indonesia yang berada di garis finis dan membawa bendera merah putih.

3 dari 3 halaman

Butuh Waktu

Sesuai aturan, para pelatih juga duduk di area tribune. Mereka tak diperkenankan masuk ke area lari.

Menurut Wiwiek, itulah penyebab mengapa butuh waktu untuk memberikan bendera Indonesia pada Zohri. "Pelatih-pelatih PB PASI sendiri juga menyatakan bahwa tidak ada pakem atau aturan untuk memberikan bendera di garis finish," kata dia.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya