BEI Ingin Freeport Catatkan Saham di Indonesia

Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengharapkan PT Freeport Indonesia dapat mencatatkan saham di BEI.

oleh Bawono Yadika diperbarui 13 Jul 2018, 22:19 WIB
Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengharapkan PT Freeport Indonesia dapat mencatatkan saham di BEI.

Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Nyoman Gede Yetna berharap PT Freeport Indonesia untuk mencatatkan saham. 

"Ya sebenarnya itu yang kami harapkan, tapi kembali lagi lihat dulu apa yang pernah bursa lakukan. Kesepakatan dan pembicaraan board of director (BOD) sebelumnya kami akan lakukan. Apa yang disepakati. Siapa tahu bisa approach lagi," tutur dia di Gedung BEI, Jumat (13/7/2018).

Nyoman menekankan, ini tak hanya berlaku bagi perusahaan Freeport saja melainkan BUMN-BUMN lainnya.

"Jadi intinya tidak hanya Freeport saja tapi BUMN-BUMN lain, itu powerful sekali kalau jadi perusahaan tercatat," ujar dia.

Nyoman menuturkan, hal ini akan memberikan dampak besar kepada masyarakat jika Freeport Indonesia segera menjadi perusahaan tercatat di pasar modal.

"Selain kontrol dia juga bisa berikan kontribusi ke masyarakat. Masyarakat bisa ikut menikmati. Yang penting good coorporate governance atau GCG-nya bisa dijaga," ujar dia.

 

2 dari 2 halaman

BEI Beberkan Satu BUMN Bakal Lepas Saham ke Publik

Terlihat data pasar modal saat pameran Investor Summit 2015 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (12/11/2015). Investor Summit diselengarakan sebagai upaya agar masyarakat Indonesia paham tentang pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis dapat mencapai target membawa 35 perusahaan mencatatkan saham di BEI meski kondisi pasar tengah bergejolak.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebutkan hingga kuartal II 2018 BEI telah merangkul sekitar 20 perusahaan yang saat ini tengah bersiap-siap untuk menjadi perusahaan publik.

Melihat hal tersebut, Nyoman optimistis di akhir tahun jumlah perusahaan yang menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) akan melampaui target awal.

"Target kita saat ini 35 itu target minimal. Mudah-mudahan dengan rencana strategis kita lebih banyak lagi karena di pipeline sendiri itu masih 20 perusahaan. Mudah-mudahan 35 target tercapai," kata Nyoman di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Senin 9 Juli 2018.

Nyoman juga membeberkan BEI akan kembali kedatangan emiten perusahaan pelat merah.  Namun, dia enggan memberikan bocoran nama BUMN tersebut.

"Saat ini belum, tapi kami masih menunggu karena dari beberapa informasi dan kami mendapatkan informasi (perusahaan BUMN tersebut) akan segera masuk," ujar dia.

Nyoman mengungkapkan kondisi pasar saat ini memang cenderung fluktuatif. Akan tetapi, kondisi tersebut tidak menciutkan nyali para investor untuk bermain di pasar modal. Dia mencontohkan hari ini saja tiga perusahaan mencatatkan saham perdana di BEI.

Selain itu, lanjutnya, Nyoman juga menyatakan BEI punya kiat-kiat khusus untuk merayu emiten agar mau melantai di bursa saham dan menjadi perusahaan publik.

"Untuk menarik minat dari IPO adalah listing service jadi perusahan tercatat jangan dibebankan kewajiban saja, tapi banyak hak yang mereka akan terima salah satunya adalah bagaimana meningkatkan kapasitas dan kita berikan kesempatan buat mereka untuk promote ke investor di luar,” kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya