Kemenangan atas Swedia Jawaban Kepantasan Timnas Inggris sebagai Kandidat Juara

Gareth Southgate jadi sosok kunci menyulap permainan Timnas Inggris lebih baik saat menjajal Swedia dibanding saat bersua Kolombia.

oleh Ario Yosia diperbarui 08 Jul 2018, 01:39 WIB
Striker Swedia, Ola Toivonen, berusaha melewati kepungan pemain Inggris pada laga perempat final Piala Dunia di Samara Arena, Samara, Sabtu (7/7/2018). Inggris menang 2-0 atas Swedia. (AP/Alastair Grant)

Jakarta - Gareth Southgate dinilai memberi jawaban terhadap keraguan kualitas permainan Timnas Inggris di Piala Dunia 2018. The Three Lions melaju ke semifinal setelah menang menyakinkan 2-0 atas Swedia pada laga perempat final yang berlangsung di Samara Arena, Rusia, Sabtu (7/7/2018).

Gol kemenangan Inggris dicetak Harry Maguire (30') dan Dele Alli (58').

Inggris mendominasi jalannya pertandingan. Mereka unggul penguasaan bola 58 berbanding 42 persen. Sepanjang laga Hary Kane cs. melayangkan 12 kali tembakan. Swedia hanya mampu melakukan setengahnya.

Passing Timnas Inggris juga yahud, menembus angka 501 berbanding 366.

"Apa yang ditunjukkan Inggris hari ini menunjukkan kelas mereka sebagai semifinalis. Mereka memegang kendali permainan dan memaksa permainan Swedia tidak berkembang," ujar Alan Shearer, eks kapten Timnas Inggris saat jadi pundit di stasiun televisi BBC.

Saat fase perdelapan final Inggris menang kurang menyakinkan atas Kolombia. Pertandingan berkesudahan 1-1 dan harus dilanjutkan adu penalti. Skor akhir 4-3.

Di laga penyisihan mereka sempat kalah 0-1 kontra Belgia. Kemenangan hanya diraih menghadapi tim semenjana Tunisia (2-1) dan Panama (6-1).

"Gareth Southgate mengambil sebuah risiko besar saat membawa banyak pemain muda ke Rusia. Namun, setelah laga ini kita melihat bahwa anak-anak muda ini bisa diandalkan. Mereka punya mentalitas yang luar biasa. Permainan Inggris terus berkembang dari laga ke laga," papar Rio Ferdinand, eks bek Timnas Inggris.

Prestasi Timnas Inggris tertinggi terakhir adalah menjadi semifinalis Piala Dunia 1990 di Italia.

"Banyak di antara pemain belum lahir saat kami kalah adu penalti melawan Jerman. Dan kini mereka membuat sejarah," komentar Garry Lineker, presenter BBC yang jadi striker Inggris 28 tahun silam.

"Kemampuan Gareth menggabungkan potensi pemain muda layak diapresiasi. Tidak mudah bagi para pemain muda mengarungi pertandingan sarat tekanan di Piala Dunia. Kumpulan pemain muda Inggris saat ini menjadi sebuah grup yang amat kuat. Saya suka melihat cara mereka bermain," Jurgen Klinsmann, striker kharismatik Timnas Jerman di era 1990-an.

Sumber: BBC

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya